Minimnya Pilihan Penerbangan Picu Penurunan Jumlah Penumpang di Bandara Malikussaleh Saat Mudik Lebaran
Penurunan Drastis Jumlah Penumpang di Bandara Malikussaleh Saat Musim Mudik Lebaran
ACEH UTARA - Bandara Malikussaleh, yang terletak di Aceh Utara, mencatat penurunan signifikan dalam jumlah penumpang selama periode mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Data ini menunjukkan perubahan tren perjalanan masyarakat dibandingkan tahun sebelumnya, menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Malikussaleh, Aris Setiabudi, bandara tersebut hanya melayani total 558 penumpang selama periode mudik tahun ini. Rinciannya, 347 penumpang tiba di Bandara Malikussaleh (LSW), sementara 211 penumpang berangkat menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNO). Angka ini kontras dengan musim mudik tahun sebelumnya, di mana bandara melayani 650 penumpang yang datang dan 447 penumpang yang berangkat.
"Penurunan ini cukup signifikan dan perlu dianalisis lebih lanjut," ujar Aris.
Faktor-faktor Penyebab Penurunan
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab penurunan jumlah penumpang di Bandara Malikussaleh. Salah satunya adalah preferensi masyarakat yang beralih ke moda transportasi darat. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan ketersediaan layanan bus yang lebih nyaman dan terjangkau dapat menjadi daya tarik bagi pemudik.
Selain itu, harga tiket pesawat yang relatif tinggi juga menjadi pertimbangan penting bagi calon penumpang. Selama periode mudik, harga tiket rute LSW-KNO berkisar antara Rp1.007.900 hingga Rp1.059.225 untuk sekali penerbangan. Biaya ini dianggap cukup mahal oleh sebagian masyarakat, terutama jika dibandingkan dengan opsi transportasi darat.
Faktor krusial lainnya adalah terbatasnya pilihan maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Malikussaleh. Saat ini, hanya Wings Air yang melayani rute LSW-KNO. Minimnya kompetisi antar maskapai dapat memengaruhi harga tiket dan ketersediaan kursi, yang pada akhirnya berdampak pada jumlah penumpang.
Implikasi dan Langkah Selanjutnya
Penurunan jumlah penumpang ini dapat berdampak pada pendapatan bandara dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Aceh Utara. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan daya tarik Bandara Malikussaleh dan menarik lebih banyak penumpang.
Beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Menarik maskapai penerbangan baru: Meningkatkan konektivitas bandara dengan membuka rute penerbangan baru dan menarik maskapai penerbangan lain untuk beroperasi di Bandara Malikussaleh.
- Menurunkan harga tiket: Memberikan insentif kepada maskapai penerbangan untuk menurunkan harga tiket, terutama selama periode mudik.
- Meningkatkan fasilitas bandara: Meningkatkan kualitas fasilitas bandara untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman yang lebih baik bagi penumpang.
- Promosi pariwisata: Mempromosikan potensi pariwisata Aceh Utara untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan permintaan penerbangan.
Aris Setiabudi menambahkan bahwa meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang, seluruh operasional bandara selama periode mudik dan arus balik berjalan lancar dan aman.
"Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa bandara," pungkasnya.