Pencemaran Limbah Hotel Ancam Pariwisata Pangandaran, Wisatawan Keluhkan Bau Tak Sedap
Pantai Pangandaran Tercemar Limbah Hotel, Turis Resah
Pantai Pangandaran, destinasi wisata primadona di Jawa Barat, kembali terusik dengan masalah klasik: pencemaran lingkungan. Kali ini, keluhan datang dari para wisatawan yang mengeluhkan bau tak sedap yang diduga berasal dari limbah hotel yang mengalir ke pesisir pantai.
"Baunya sangat menyengat dan mengganggu kenyamanan," ujar Rina, seorang wisatawan asal Bandung yang sedang berlibur bersama keluarganya. "Awalnya kami pikir dari sampah, tapi ternyata dari saluran pembuangan air yang langsung mengarah ke laut."
Kondisi ini tentu sangat disayangkan. Pantai Pangandaran yang seharusnya menjadi tempat relaksasi dan menikmati keindahan alam, justru tercemar dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengunjung. Saluran pembuangan air limbah yang terbuka dan mengalir langsung ke laut menjadi pemandangan yang kontras dengan citra pariwisata yang ingin dibangun.
Kurangnya Pengawasan dan Fasilitas Pengolahan Limbah
Diduga kuat, sumber utama pencemaran ini berasal dari kurang optimalnya pengelolaan limbah oleh hotel-hotel di sekitar pantai. Penggunaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang belum maksimal menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan, di beberapa titik, saluran pembuangan limbah hotel masih terlihat terbuka dan tanpa pengolahan yang memadai.
Maulana Akbar (34), wisatawan asal Jakarta, menyayangkan kondisi tersebut. Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas dan menyediakan fasilitas pengolahan limbah yang lebih layak.
"Seharusnya ada penyaringan atau pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke laut," katanya. "Ini demi menjaga kebersihan dan keindahan pantai Pangandaran."
Pemerintah Daerah Berjanji Evaluasi dan Tindak Lanjut
Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengakui adanya permasalahan tersebut. Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pangandaran, Endang, menjelaskan bahwa pembuangan limbah hotel ke pantai sebenarnya diperbolehkan, asalkan memenuhi syarat tertentu, yaitu memiliki IPAL dan kualitas air limbah yang dibuang sesuai standar.
"Setiap hotel yang membuang limbah harus memiliki IPAL agar kualitas air limbah yang dibuang tetap terjaga", Jelasnya.
Endang menambahkan, perencanaan pembangunan IPAL sebenarnya sudah masuk dalam anggaran dan Detail Engineering Design (DED). Namun, realisasinya masih terkendala anggaran. DLHK juga rutin melakukan pengawasan ke pihak hotel untuk memastikan pengelolaan limbah dilakukan sesuai aturan.
Sementara itu, Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menegaskan bahwa persoalan limbah dan sampah akan menjadi bahan evaluasi Pemkab setelah libur Lebaran dan libur sekolah berakhir.
"Nanti akan segera kami bahas," ujarnya. "Persoalan ini menjadi catatan penting bagi Pemkab dan harus segera ditindaklanjuti."
Perlunya Solusi Komprehensif dan Berkelanjutan
Masalah pencemaran limbah di Pantai Pangandaran bukan persoalan baru. Diperlukan solusi komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang perlu diambil antara lain:
- Peningkatan Pengawasan: Pemerintah daerah harus meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan limbah hotel dan memberikan sanksi tegas bagi yang melanggar aturan.
- Pembangunan IPAL Komunal: Pembangunan IPAL komunal di setiap titik saluran pembuangan limbah menjadi solusi ideal. Meskipun membutuhkan investasi yang besar, namun akan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
- Edukasi dan Sosialisasi: Pemerintah daerah perlu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pelaku usaha pariwisata tentang pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan benar.
- Partisipasi Masyarakat: Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan pantai. Dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melaporkan jika melihat adanya pencemaran, masyarakat turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan Pantai Pangandaran dapat kembali menjadi destinasi wisata yang bersih, indah, dan nyaman bagi semua pengunjung. Jangan sampai potensi pariwisata Pangandaran tercoreng akibat masalah pencemaran limbah yang seharusnya bisa diatasi.