Muhammadiyah Imbau Perguruan Tinggi Miliknya Tidak Berikan Gelar Profesor Kehormatan: Upaya Jaga Marwah Akademik
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, secara tegas mengimbau seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) untuk tidak memberikan gelar profesor kehormatan kepada siapapun. Imbauan ini disampaikan sebagai upaya menjaga marwah dan integritas akademik institusi.
Dalam sambutannya pada acara pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Profesor Jebul Suroso, sebagai guru besar bidang manajemen keperawatan, Haedar Nashir menekankan pentingnya mempertahankan esensi profesor sebagai jabatan yang melekat pada profesi dan institusi. Ia mengingatkan agar PTMA tidak mengikuti tren pemberian gelar profesor kehormatan yang dilakukan oleh universitas lain, yang seringkali diberikan kepada tokoh-tokoh terkemuka di luar dunia akademik.
"Pesan kami dari PP Muhammadiyah, PTMA jangan ikut-ikutan kasih gelar profesor kehormatan. Karena profesor itu melekat dengan profesi dan institusinya, itu jabatan," ujar Haedar Nashir, seperti dilansir dari detikJateng.
Haedar Nashir bahkan mengulangi imbauannya hingga dua kali, menekankan bahwa pemberian gelar profesor kehormatan dapat menggerus marwah institusi. Ia meminta agar imbauan ini dianggap sebagai perintah dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, demi menjaga kekuatan dan reputasi PTMA.
Lebih lanjut, Haedar Nashir menyampaikan apresiasinya atas bertambahnya jumlah guru besar di lingkungan PTMA. Dengan pengukuhan Profesor Jebul Suroso, kini PTMA memiliki total 431 guru besar. Ia berharap, peningkatan jumlah guru besar ini dapat berdampak signifikan pada kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh PTMA.
"PTMA ada 431 guru besar. Dengan bertambahnya guru besar, harus berdampak signifikan bagi kualitas keunggulan dan peran strategis perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah," jelasnya.
Haedar Nashir juga menyampaikan harapannya agar dengan jumlah guru besar yang semakin banyak, PTMA dapat terus meningkatkan kualitasnya dan masuk dalam jajaran universitas terbaik di dunia. Ia optimis bahwa hal ini dapat dicapai, mengingat saat ini sudah ada 20 PTMA yang berstatus unggul.
Berikut poin-poin penting dari imbauan Ketua Umum PP Muhammadiyah:
- PTMA tidak memberikan gelar profesor kehormatan.
- Profesor adalah jabatan yang melekat pada profesi dan institusi.
- Pemberian gelar profesor kehormatan dapat menggerus marwah institusi.
- PTMA saat ini memiliki 431 guru besar.
- Peningkatan jumlah guru besar diharapkan berdampak pada kualitas pendidikan dan penelitian.
- Terdapat 20 PTMA yang berstatus unggul.
Imbauan ini menjadi penegasan komitmen Muhammadiyah dalam menjaga standar akademik yang tinggi dan menghindari praktik-praktik yang dapat merusak citra pendidikan tinggi. Dengan fokus pada peningkatan kualitas internal dan pengembangan sumber daya manusia, PTMA diharapkan dapat terus berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara.