Tragedi Longsor di IMIP: Dua Pekerja Tewas, Satu Hilang, Kontroversi Penyebab Bencana Mencuat
Tragedi di Kawasan Industri Morowali: Longsor Maut Menimpa Pekerja
Kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, kembali berduka. Sebuah peristiwa longsor tragis pada Sabtu, 22 Maret 2025, telah merenggut nyawa dua pekerja dan menyebabkan satu lainnya hilang. Insiden ini memicu perdebatan sengit mengenai penyebab longsor, antara curah hujan ekstrem dan dugaan kelalaian dalam pengelolaan limbah.
Menurut Yayasan Tanah Merdeka (YTM), longsor dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan jebolnya tanggul fasilitas penyimpanan tailing (limbah tambang) milik perusahaan. Richard Labiro, Direktur Pelaksana YTM, menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi di area PT QMB New Energy Materials ini menewaskan Demianus dan Irfan Tandi di lokasi kejadian. Satu pekerja lainnya, Akbar, dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian. YTM mengkritik penggunaan fasilitas penyimpanan tailing di daerah dengan curah hujan tinggi seperti Morowali, menganggapnya sangat berisiko terhadap bencana longsor.
Bantahan IMIP dan Upaya Pencarian
Pihak IMIP membantah klaim YTM. Head of Media Relations Department PT IMIP, Dedy Kurniawan, menegaskan bahwa longsor bukan disebabkan oleh jebolnya kolam limbah. Ia menjelaskan bahwa banjir sempat terjadi seminggu sebelumnya akibat hujan deras, namun lokasinya berbeda dengan lokasi longsor. Korban, menurut Dedy, adalah pekerja kontraktor PT Morowali Investasi Konstruksi Indonesia (MIKI).
IMIP telah menghentikan kegiatan operasional di lokasi kejadian dan mengerahkan tim gabungan, yang terdiri dari Basarnas Palu, Tim SAR Morowali, Pos Angkatan Laut Morowali, TNI, Polri, serta tenant, untuk melakukan upaya penyelamatan. Lebih dari 1.000 personel dan 500 unit peralatan, termasuk pompa air, kendaraan, dan ekskavator, dikerahkan dalam operasi pencarian.
Kendala Pencarian dan Tanggung Jawab Perusahaan
Hingga 7 April 2024, dua korban, Demianus dan Irfan Tandi Tasik, telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Pencarian terhadap Muhammad Akbar masih terus dilakukan, meskipun terkendala oleh hujan deras dan struktur geologi yang kompleks.
Pihak IMIP menyatakan bahwa mereka memahami dan menghargai tuntutan keluarga korban. Mereka memberikan pendampingan emosional dan bertanggung jawab untuk memastikan keluarga korban mendapatkan hak-hak mereka dari perusahaan, termasuk melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab di kawasan industri, khususnya di daerah dengan kondisi geografis dan cuaca yang ekstrem. Investigasi mendalam perlu dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti longsor dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Daftar Korban:
- Meninggal Dunia:
- Demianus
- Irfan Tandi Tasik
- Hilang:
- Muhammad Akbar