Thailand U-17 Angkat Kaki dari Piala Asia U-17 2025 Tanpa Raihan Poin: Mimpi Berakhir di Fase Grup

Tim Nasional Thailand U-17 harus mengakhiri perjalanannya di Piala Asia U-17 2025 lebih cepat dari yang diharapkan. Skuad berjuluk "Gajah Perang" ini pulang dengan tangan hampa, setelah gagal meraih satu poin pun dalam babak penyisihan grup.

Dalam laga terakhir Grup A yang digelar di Okadh Sport Club Stadium, Taif, Arab Saudi, Thailand dipaksa menyerah 0-2 oleh China. Kekalahan ini melengkapi catatan buruk mereka, setelah sebelumnya takluk dari Uzbekistan (1-4) dan tuan rumah Arab Saudi (1-3).

Dengan hasil ini, Thailand terpuruk di dasar klasemen Grup A dan menjadi tim pertama dari kawasan ASEAN yang tersingkir dari turnamen. Lebih memilukan lagi, Thailand tercatat sebagai tim dengan jumlah kebobolan terbanyak, dengan total sembilan gol bersarang di gawang mereka.

Catatan Buruk Terulang

Kegagalan ini seolah mengulang memori kelam Piala Asia U-17 2012 di Iran, di mana Thailand juga pulang tanpa membawa satu poin pun. Kala itu, mereka harus mengakui keunggulan Australia, Irak, dan Oman. Meski begitu, Thailand sedikit lebih baik dalam urusan mencetak gol, dengan dua gol berbanding sembilan gol pada tahun ini.

Secercah harapan sempat muncul melalui gol-gol yang dicetak oleh Silva Mexes dan Siwakorn Phonsan. Namun, gol-gol tersebut tak cukup untuk mengangkat performa tim secara keseluruhan dan menghindari kekalahan.

Asa ASEAN di Pundak Indonesia dan Vietnam

Di tengah kekecewaan Thailand, masih ada harapan bagi sepak bola ASEAN. Indonesia berhasil mengamankan tempat di perempat final, sementara Vietnam masih berpeluang menyusul.

Vietnam saat ini berada di posisi ketiga Grup B dengan dua poin. Mereka hanya terpaut satu poin dari Uni Emirat Arab di posisi kedua dan dua poin dari Jepang di puncak klasemen. Kemenangan atas Uni Emirat Arab di laga terakhir akan membuka jalan bagi Vietnam untuk melaju ke babak selanjutnya.

Kilas Balik Kejayaan Masa Lalu

Meskipun saat ini tengah terpuruk, Thailand pernah mencicipi manisnya gelar juara Piala Asia U-17. Momen bersejarah itu terjadi pada tahun 1998, ketika mereka tampil sebagai kampiun di Qatar. Kenangan indah ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi generasi penerus untuk kembali mengharumkan nama Thailand di kancah sepak bola Asia.

Evaluasi dan Pembenahan

Kegagalan di Piala Asia U-17 2025 ini harus menjadi momentum bagi Thailand untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan pembenahan di berbagai aspek. Mulai dari pembinaan pemain usia dini, peningkatan kualitas pelatih, hingga perbaikan infrastruktur sepak bola. Dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi, bukan tidak mungkin Thailand akan kembali bangkit dan bersaing di level Asia.

Berikut adalah rangkuman performa Thailand:

• Pertandingan 1: Thailand 1 - 4 Uzbekistan
• Pertandingan 2: Thailand 1 - 3 Arab Saudi
• Pertandingan 3: Thailand 0 - 2 China