Eskalasi Perang Dagang AS-China Tekan Harga Minyak Global

Perang Dagang AS-China Memicu Penurunan Harga Minyak

Kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) terhadap China, yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump, telah memicu gelombang tekanan pada harga minyak global. Langkah ini, yang terjadi bahkan setelah pengumuman jeda tarif 90 hari untuk negara lain, memperdalam kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan dampaknya terhadap permintaan minyak.

Reaksi Pasar Minyak

Pada hari Kamis, 10 April 2025, pasar minyak menunjukkan reaksi negatif yang signifikan. Harga minyak mentah berjangka Brent merosot sebesar 77 sen, atau 1,18%, mencapai US$ 64,71 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar 65 sen, atau 1,04%, menjadi US$ 61,70 per barel.

Fluktuasi harga ini terjadi setelah sebelumnya kontrak minyak mentah acuan ditutup 4% lebih tinggi pada hari Rabu, rebound dari penurunan tajam hingga 7% selama sesi perdagangan yang sama. Volatilitas ini mencerminkan sentimen pasar yang sangat sensitif terhadap perkembangan perang dagang.

Peningkatan Tarif yang Signifikan

Trump meningkatkan tarif impor untuk China menjadi 125%, berlaku segera setelah pengumuman. Kenaikan ini signifikan dibandingkan dengan tarif 104% yang telah diumumkan sebelumnya dan mulai berlaku pada hari Rabu. Eskalasi tarif ini secara langsung meningkatkan ketidakpastian di pasar dan memicu kekhawatiran tentang dampak jangka panjang pada ekonomi global.

Dampak Ketidakpastian Pasar

Para ahli strategi komoditas dari ING menyatakan bahwa tarif AS yang lebih tinggi terhadap China menciptakan ketidakpastian besar di pasar. Mereka menekankan bahwa ketidakpastian ini berpotensi menghambat pertumbuhan global, yang pada gilirannya akan berdampak negatif pada permintaan minyak. Kekhawatiran ini semakin diperkuat oleh pengumuman China tentang pungutan impor tambahan atas barang-barang AS, yang dimulai pada hari Kamis.

Analisis dan Prospek Pasar

Analis pasar Yeap Jun Rong dari platform perdagangan daring IG memperkirakan bahwa harga minyak akan melanjutkan tren penurunan yang lebih luas setelah optimisme awal seputar penangguhan tarif mereda. Ia menyoroti bahwa tantangan dari sisi permintaan terus berlanjut, dengan prospek pertumbuhan China yang berisiko akibat aksi saling balas yang sedang berlangsung antara AS dan China.

Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Pasar Minyak:

  • Eskalasi Perang Dagang: Peningkatan tarif impor antara AS dan China menciptakan ketidakpastian ekonomi global dan menekan permintaan minyak.
  • Pertumbuhan Ekonomi Global: Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global mengurangi ekspektasi permintaan minyak.
  • Kebijakan Tarif: Pengumuman dan perubahan kebijakan tarif secara langsung mempengaruhi sentimen pasar dan harga minyak.
  • Reaksi China: Respons China terhadap tarif AS, termasuk pengenaan tarif balasan, memperburuk ketegangan perdagangan.
  • Sentimen Pasar: Volatilitas pasar dan ketidakpastian ekonomi global berkontribusi pada fluktuasi harga minyak.

Kesimpulan

Perang dagang AS-China terus memberikan tekanan signifikan pada pasar minyak global. Eskalasi tarif impor dan ketidakpastian ekonomi yang dihasilkan kemungkinan akan terus mempengaruhi harga minyak dalam jangka pendek hingga menengah. Pasar akan terus memantau perkembangan kebijakan perdagangan dan indikator ekonomi global untuk mengukur dampak penuh dari perang dagang ini.