Residen Anestesi Unpad Diduga Terlibat Pemerkosaan Anak Pasien di Rumah Sakit, Bukti Sperma Jadi Kunci
Kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan seorang residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), Priguna Anugerah P alias PAP, terhadap seorang anak pasien (FH) berusia 21 tahun di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, memasuki babak baru. Bukti kondom bekas yang mengandung sperma menjadi salah satu elemen krusial dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar.
Insiden memilukan ini diduga terjadi pada tanggal 18 Maret 2025 di Gedung MCHC lantai 7 RSHS, sebuah ruangan yang belum difungsikan. Kombes Pol Surawan, Dirkrimum Polda Jabar, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya mengungkap motif di balik tindakan keji tersebut. Apakah pelaku telah merencanakan aksinya atau korban dipilih secara acak masih dalam proses pendalaman. Yang pasti, keberadaan kondom yang diduga dibawa oleh pelaku mengindikasikan adanya unsur kesengajaan.
Analisis DNA Sperma Jadi Fokus Utama
Fokus utama penyelidikan saat ini adalah analisis DNA sperma yang ditemukan pada kondom bekas dan juga pada area intim korban. Sampel sperma telah disimpan dan dibekukan untuk keperluan pengujian lebih lanjut. Kombes Pol Surawan menjelaskan:
"Sperma sudah disimpan dan dibekukan. Akan diuji DNA-nya. Dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA korban dan juga yang ada di kontrasepsi itu, disesuaikan DNA spermanya."
Hasil perbandingan DNA ini diharapkan dapat memberikan kepastian terkait keterlibatan Priguna Anugerah P dalam kasus ini.
Ruangan Belum Difungsikan Jadi Lokasi Kejadian
Fakta bahwa kejadian ini terjadi di ruangan yang belum difungsikan di Gedung MCHC lantai 7 RSHS menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan di rumah sakit. Ruangan tersebut rencananya akan digunakan untuk operasi khusus perempuan. Kombes Pol Surawan menjelaskan bahwa karena ruangan tersebut belum operasional, pengawasan di area tersebut mungkin belum optimal.
Kasus ini menjadi perhatian serius dan menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat di lingkungan rumah sakit, terutama di area-area yang rentan. Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Poin-poin penting dari kasus ini:
- Dugaan pemerkosaan oleh residen anestesi terhadap anak pasien.
- Lokasi kejadian: Ruangan belum difungsikan di RSHS Bandung.
- Bukti kunci: Kondom bekas berisi sperma.
- Analisis DNA sperma untuk memastikan identitas pelaku.
- Pertanyaan terkait pengawasan di rumah sakit.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan secepatnya.