Tragedi Yahukimo: Aparat Keamanan Tingkatkan Upaya Pengejaran KKB Pasca Pembantaian Pendulang Emas

Tragedi Yahukimo: Aparat Keamanan Tingkatkan Upaya Pengejaran KKB Pasca Pembantaian Pendulang Emas

Aparat keamanan Republik Indonesia meningkatkan operasi pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang bertanggung jawab atas pembantaian brutal terhadap 11 pendulang emas sipil di wilayah Yahukimo, Papua Pegunungan. Insiden tragis ini, yang terjadi pada Minggu, 6 April 2025, telah memicu kecaman luas dan meningkatkan kekhawatiran akan stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Kombes Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, mengimbau seluruh masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari penyebaran berita palsu yang dapat memperkeruh suasana.

"Kami mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu hoaks. Informasi resmi akan terus kami sampaikan secara berkala berdasarkan data valid dan proses penyelidikan di lapangan," ujar Kombes Yusuf Sutejo.

Satgas Ops Damai Cartenz berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus pembunuhan ini melalui langkah hukum yang terukur dan profesional. Prioritas utama adalah menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Upaya Pengejaran Intensif

Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, menegaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim gabungan untuk memburu para pelaku. Tim ini terdiri dari personel Polres Asmat dan Satgas Tindak serta Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz. Saat ini, tim tersebut berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Asmat, untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, dan penyusunan rencana operasi evakuasi korban.

"Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga," kata Brigjen Faizal Ramadhani.

Dampak dan Respons Kemanusiaan

Selain 11 korban meninggal dunia, dilaporkan bahwa 2 orang masih disandera, 8 orang terpisah dari rombongan dan belum ditemukan, dan 35 orang mengungsi di kampung Mabul. Pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan telah memberikan bantuan logistik dan medis kepada para pengungsi. Upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban yang hilang terus dilakukan.

Kecaman dan Seruan Perdamaian

Tindakan keji KKB ini telah menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Pembunuhan terhadap warga sipil tak bersalah merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun. Tokoh masyarakat, pemimpin agama, dan organisasi sipil menyerukan perdamaian dan mengutuk segala bentuk kekerasan di Papua.

Berikut adalah data sementara terkait dampak dari serangan KKB:

  • Korban Meninggal Dunia: 11 orang
  • Korban Disandera: 2 orang
  • Korban Hilang: 8 orang
  • Pengungsi: 35 orang

Langkah Selanjutnya

  • Peningkatan Keamanan: Aparat keamanan akan meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah-wilayah rawan konflik untuk mencegah terjadinya serangan serupa.
  • Penegakan Hukum: Satgas Ops Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku pembantaian dan membawa mereka ke pengadilan.
  • Pendekatan Kemanusiaan: Pemerintah dan lembaga kemanusiaan akan terus memberikan bantuan kepada para pengungsi dan keluarga korban.
  • Dialog dan Rekonsiliasi: Pemerintah akan terus mengupayakan dialog dengan berbagai pihak untuk mencari solusi damai dan berkelanjutan bagi permasalahan di Papua.

Tragedi Yahukimo ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Semua pihak diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi perdamaian dan pembangunan di Papua.