Ancaman Ginjal Kronis di Usia Muda: Kebiasaan Buruk Jadi Pemicu Utama
Ancaman Ginjal Kronis di Usia Muda: Kebiasaan Buruk Jadi Pemicu Utama
Penyakit ginjal kronis (PGK) kini menjadi ancaman serius tak hanya bagi lansia, tetapi juga generasi muda. Kondisi ini ditandai dengan gangguan fungsi atau struktur ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan, seringkali berkembang tanpa gejala yang jelas di tahap awal. Keterlambatan diagnosis kerap menjadi masalah utama, karena PGK seringkali terdeteksi pada stadium lanjut.
PGK memiliki lima stadium, dengan stadium akhir membutuhkan terapi pengganti ginjal, seperti dialisis (hemodialisis atau dialisis peritoneal) atau transplantasi ginjal. Kasus Niven Hopkins, seorang pria berusia 27 tahun asal Boston, Inggris, menjadi contoh nyata ancaman PGK di usia muda. Hopkins didiagnosis PGK stadium 4 setelah mengalami pembengkakan parah dan nyeri hebat pada kaki yang membuatnya tidak bisa berjalan. Pemeriksaan menunjukkan fungsi ginjalnya hanya tersisa 15 persen.
"Saya tidak bisa berjalan, dan sulit sekali mendapatkan janji temu dokter selama beberapa hari pertama. Jadi, saya tidak bisa minum obat apa pun, saya hanya harus melawannya," ungkap Hopkins, seperti dikutip dari Mirror.
Lantas, apa saja faktor yang memicu PGK di usia muda? Menurut dr. Rudy Kurniawan, SpPD, spesialis penyakit dalam, PGK dapat disebabkan oleh riwayat penyakit tertentu dan juga kebiasaan atau gaya hidup yang tidak sehat.
Faktor Risiko Medis
Beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko PGK meliputi:
- Diabetes Mellitus: Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal.
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Tekanan darah tinggi yang berkepanjangan dapat merusak pembuluh darah di ginjal.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK) Berulang: ISK yang sering terjadi dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Batu Ginjal: Batu yang menghalangi saluran kemih dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Riwayat Keluarga dengan Penyakit Ginjal: Faktor genetik dapat meningkatkan risiko PGK.
Peran Gaya Hidup dan Kebiasaan
Selain faktor medis, kebiasaan dan gaya hidup yang buruk juga berperan besar dalam memicu PGK, terutama di kalangan anak muda. Beberapa kebiasaan tersebut antara lain:
- Konsumsi Garam Tinggi: Asupan garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani kerja ginjal.
- Kurang Minum Air Putih (Dehidrasi): Kekurangan cairan dapat menyebabkan ginjal bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko kerusakan.
- Kurang Olahraga: Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya merupakan faktor risiko PGK.
- Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan memperburuk fungsi ginjal.
- Penggunaan Obat-obatan Tertentu Secara Sembarangan: Penggunaan obat anti-nyeri (NSAID) dalam jangka panjang dan tanpa pengawasan dokter dapat merusak ginjal.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk mewaspadai ancaman PGK. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengendalikan faktor risiko medis, menerapkan gaya hidup sehat, dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak ginjal. Deteksi dini PGK juga sangat penting untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Konsultasikan dengan dokter jika memiliki faktor risiko atau mengalami gejala yang mencurigakan.