Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dokter PPDS Unpad Meluas, Korban Bertambah Menjadi Tiga
Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter PPDS Unpad: Investigasi Mendalam dan Korban Bertambah
Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Priguna Anugerah P alias PAP, memasuki babak baru. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) mengumumkan bahwa jumlah korban yang diduga dilecehkan oleh PAP bertambah menjadi tiga orang. Pengungkapan ini memperluas cakupan investigasi dan meningkatkan urgensi penanganan kasus ini.
Korban pertama yang diketahui publik, berinisial FH (21), telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polda Jabar. Berdasarkan keterangan Kombes Surawan, terdapat dua korban lain yang berstatus sebagai pasien, diduga menjadi sasaran tindakan tidak senonoh pelaku. Namun, kedua korban ini belum secara resmi melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Informasi mengenai kedua korban ini diperoleh dari pihak rumah sakit tempat PAP bertugas.
"Satu yang kita tangani (korban FH), jadi yang dua masih di rumah sakit (laporannya) belum kita periksa. Keterangan dari rumah sakit," ungkap Kombes Surawan kepada awak media.
Kombes Surawan menegaskan bahwa kedua korban tambahan ini adalah pasien, bukan keluarga pasien seperti kasus yang dialami FH. Ia menambahkan bahwa modus operandi yang dilakukan oleh pelaku terhadap kedua korban ini memiliki kemiripan dengan kasus FH, meskipun detail kejadiannya berbeda.
"Pasien, pasien. Bukan (keluarga pasien), beda cerita, pelaku sama tapi cerita beda lagi," jelasnya.
Pihak kepolisian terus mendorong para korban lain yang merasa menjadi korban pelecehan oleh tersangka PAP untuk segera melaporkan kejadian tersebut secara resmi. Laporan resmi dari korban sangat penting untuk memperkuat bukti dan mempercepat proses hukum.
"Iya kita mendorong. Kalau yang satu sih sebelum Lebaran sudah mau kita minta keterangan cuman keburu Lebaran. Kita masih menunggu. Waktu itu didampingi kuasa hukum juga si korban ini. Kita masih menunggu waktunya untuk datang dia," imbuh Kombes Surawan, mengindikasikan bahwa salah satu korban telah menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian dan didampingi oleh kuasa hukum.
Imbauan dan Langkah Selanjutnya
Polda Jabar mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang merasa menjadi korban atau memiliki informasi terkait kasus ini, untuk segera menghubungi pihak berwajib. Kerahasiaan identitas pelapor akan dijamin oleh pihak kepolisian.
Kasus ini menjadi perhatian serius dan momentum untuk meningkatkan kesadaran serta pencegahan terhadap segala bentuk pelecehan seksual, khususnya di lingkungan pelayanan kesehatan. Unpad sebagai institusi pendidikan juga diharapkan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Jumlah korban dugaan pelecehan oleh dokter PPDS Unpad bertambah menjadi tiga orang.
- Dua korban baru berstatus sebagai pasien.
- Polda Jabar mendorong korban lain untuk melapor.
- Investigasi terus berlanjut untuk mengungkap fakta dan menjerat pelaku.
- Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pencegahan pelecehan seksual di semua lini.