Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Pelatihan Kerja Keliling untuk Tekan Angka Pengangguran

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Pelatihan Kerja Keliling untuk Tekan Angka Pengangguran

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka pengangguran di wilayahnya. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan menggelar pelatihan kerja langsung di tingkat kelurahan melalui program Mobile Training Unit (MTU).

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjangkau warga yang belum memiliki pekerjaan, memberikan mereka keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini, tanpa harus meninggalkan lingkungan tempat tinggal mereka.

Pelatihan Berbasis Kebutuhan Lokal

Inisiatif ini menekankan pentingnya pemetaan kebutuhan dan minat warga di setiap kelurahan. Disnakertransgi bekerja sama dengan pihak kelurahan untuk mendata warga yang menganggur dan mengidentifikasi potensi serta minat mereka di berbagai bidang pekerjaan. Pendekatan ini memastikan bahwa pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing wilayah, sehingga meningkatkan efektivitas program dan peluang kerja bagi peserta.

"Tidak semua kelurahan memiliki minat yang sama. Sehingga dibutuhkan data pengangguran di tiap kelurahan dan minat mereka dalam bidang kerja tertentu," ujar Hari Nugroho.

Setiap sesi pelatihan akan menampung 10 peserta dan berlangsung selama 20 hari. Materi pelatihan disesuaikan dengan minat peserta, dengan harapan mereka akan memiliki keterampilan yang memadai untuk bersaing di dunia kerja setelah menyelesaikan program. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membekali peserta dengan kepercayaan diri dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk sukses dalam mencari pekerjaan.

Bursa Kerja Tingkat Kecamatan

Selain pelatihan kerja keliling, Pemprov DKI Jakarta juga aktif menyelenggarakan bursa kerja di tingkat kecamatan setiap bulan. Kegiatan ini diadakan di gelanggang olahraga (GOR) agar lebih mudah diakses oleh warga sekitar. Langkah ini merupakan upaya proaktif Pemprov DKI Jakarta untuk menjembatani antara pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2024, sebanyak 1.669 pencari kerja telah berhasil mendapatkan pekerjaan melalui bursa kerja yang dilaksanakan di lima wilayah administrasi Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif Pemprov DKI Jakarta dalam menyelenggarakan bursa kerja memberikan dampak positif bagi warga Jakarta.

Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menekan angka pengangguran mulai membuahkan hasil. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta menunjukkan adanya penurunan yang signifikan. Pada Agustus 2024, TPT tercatat sebesar 6,21 persen, turun 0,32 persen dibandingkan Agustus 2023 yang berada di angka 6,53 persen. TPT ini merupakan indikator penting untuk menilai sejauh mana tenaga kerja terserap dalam pasar kerja dan sejauh mana potensi tenaga kerja termanfaatkan.

Penurunan TPT ini menjadi bukti bahwa program-program pelatihan kerja dan bursa kerja yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta efektif dalam meningkatkan kesempatan kerja bagi warga Jakarta. Dengan terus melanjutkan dan mengembangkan program-program ini, diharapkan angka pengangguran di DKI Jakarta dapat terus ditekan dan kesejahteraan warga dapat terus meningkat.

Dampak Positif dan Harapan Masa Depan

Inisiatif Pemprov DKI Jakarta dalam menghadirkan pelatihan kerja langsung di kelurahan dan menyelenggarakan bursa kerja di tingkat kecamatan memiliki dampak positif yang signifikan bagi warga Jakarta. Program-program ini tidak hanya memberikan keterampilan dan kesempatan kerja, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan harapan bagi para pencari kerja. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas program-program ini, diharapkan Pemprov DKI Jakarta dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jakarta.