Misteri Rotasi Uranus Terpecahkan: Data Hubble Ungkap Durasi Hari yang Lebih Akurat

Update Durasi Hari di Uranus: Penemuan dari Data Teleskop Hubble

Setelah bertahun-tahun menjadi teka-teki, para ilmuwan akhirnya berhasil memperbarui perhitungan durasi satu hari di planet Uranus dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Analisis mendalam terhadap data yang dikumpulkan selama 11 tahun oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan bahwa satu hari di Uranus berlangsung selama 17 jam, 14 menit, dan 52 detik. Hasil ini dipublikasikan pada 7 April 2025 di jurnal Nature Astronomy oleh L. Lamy dkk.

Penemuan ini, yang hanya berbeda 28 detik dari perkiraan sebelumnya yang dibuat oleh wahana antariksa Voyager 2 pada tahun 1986, memberikan titik referensi yang jauh lebih tepat untuk sistem koordinat planet. Walaupun selisihnya tergolong kecil, ketidakpastian dalam pengukuran terbaru ini jauh lebih rendah, membuka pintu bagi pemahaman yang lebih baik tentang dinamika internal Uranus.

Peran Voyager 2 dan Tantangan Pengukuran Rotasi Uranus

Voyager 2 menjadi wahana antariksa pertama yang melakukan pengamatan dari dekat terhadap Uranus hampir empat dekade lalu. Dengan menganalisis sinyal radio dari aurora planet dan data medan magnet, para astronom saat itu memperkirakan durasi satu hari di Uranus adalah sekitar 17 jam, 14 menit, dan 24 detik. Namun, pengukuran ini memiliki ketidakpastian inheren sekitar 36 detik.

Seiring berjalannya waktu, ketidakpastian ini terus bertambah, mempersulit penentuan orientasi sumbu magnetik planet. Inilah yang mendorong para ilmuwan untuk mencari metode pengukuran yang lebih akurat.

Hubble dan Aurora: Kunci Akurasi Baru

Tim peneliti menggunakan data dari enam set pengamatan Hubble yang diambil antara tahun 2011 dan 2022 untuk melacak pergerakan aurora di kutub magnet Uranus. Dengan memantau aurora, mereka dapat menyempurnakan lokasi kutub magnet planet, yang kemudian digunakan untuk menghitung periode rotasi Uranus dengan lebih akurat. Hasilnya, pengukuran baru ini memiliki ketidakpastian kurang dari 0,04 detik.

Laurent Lamy, seorang astronom di Observatorium Paris dan salah satu penulis studi ini, menekankan pentingnya pengamatan berkelanjutan dari Hubble. Menurutnya, tanpa data yang sangat banyak ini, tidak mungkin untuk mendeteksi sinyal periodik dengan tingkat akurasi yang dicapai.

Implikasi Penemuan dan Misi Uranus Masa Depan

Dengan ketidakpastian yang jauh lebih kecil, sistem koordinat yang didasarkan pada pengukuran baru periode rotasi Uranus diharapkan dapat bertahan selama beberapa dekade. Hal ini sangat penting untuk misi mendatang ke Uranus, seperti Uranus Orbiter dan Probe yang diusulkan. Misi-misi ini dapat mengandalkan sistem koordinat yang lebih akurat ini saat memilih lokasi masuk atmosfer planet.

Lamy menambahkan bahwa dengan sistem bujur baru ini, para ilmuwan dapat membandingkan pengamatan aurora yang mencakup hampir 40 tahun dan bahkan merencanakan misi Uranus di masa depan dengan lebih baik.

Poin-poin penting dari penemuan ini:

  • Durasi satu hari di Uranus adalah 17 jam, 14 menit, dan 52 detik.
  • Pengukuran ini didasarkan pada data 11 tahun dari Teleskop Luar Angkasa Hubble.
  • Akurasi yang lebih tinggi memungkinkan pemetaan yang lebih baik dan perencanaan misi masa depan.
  • Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy.

Penemuan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam pemahaman kita tentang Uranus dan membuka jalan bagi eksplorasi planet es raksasa ini di masa depan. Data yang lebih akurat akan memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang atmosfer, medan magnet, dan struktur internal Uranus.