Bank DKI Bereaksi Cepat: Direktur TI Dicopot Pasca Gangguan Layanan Berulang, Audit Independen Segera Dilakukan

Bank DKI Bereaksi Cepat: Direktur TI Dicopot Pasca Gangguan Layanan Berulang, Audit Independen Segera Dilakukan

Jakarta - Menyusul serangkaian gangguan layanan yang meresahkan nasabah sejak akhir Maret 2025, Bank DKI mengambil langkah tegas dengan mencopot Direktur Teknologi dan Operasional, Amirul Wicaksono. Keputusan ini diumumkan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas permasalahan yang berulang.

"Tindakan tegas ini diambil karena gangguan sistem telah terjadi berulang kali, ini yang ketiga kalinya, sehingga yang bersangkutan dibebastugaskan," tegas Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/4/2025). Jabatan yang ditinggalkan Amirul Wicaksono kini dirangkap oleh Direktur Umum Bank DKI.

Akar Masalah dan Dugaan Kebocoran Data

Pramono Anung menyoroti lemahnya pengawasan terhadap sistem teknologi informasi sebagai akar masalah utama yang menyebabkan gangguan berulang. Lebih lanjut, ia mengindikasikan adanya dugaan kebocoran data yang berpotensi merugikan Bank DKI dan nasabahnya. Meskipun belum memberikan angka pasti terkait kerugian, Pramono menekankan pentingnya investigasi mendalam.

"Kejadiannya hampir serupa, di mana IT tidak dilaksanakan dan dijaga dengan baik. Hal ini terlihat dari indikasi kebocoran data. Angka kerugian secara detail ada pada direksi Bank DKI," jelasnya.

Langkah Hukum dan Audit Independen

Merespon situasi ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginstruksikan Bank DKI untuk melaporkan kasus ini kepada Bareskrim Polri. Selain itu, langkah proaktif lainnya adalah penunjukan lembaga independen internasional untuk melakukan audit komprehensif terhadap sistem Bank DKI. Audit ini mencakup pelacakan, pemantauan, dan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur teknologi informasi bank.

Keluhan Nasabah Mencuat di Media Sosial

Gelombang keluhan dari nasabah Bank DKI membanjiri platform media sosial X (dulu Twitter) sejak 29 Maret 2025. Nasabah mengeluhkan berbagai masalah, termasuk:

  • Tidak bisa melakukan transfer antarbank melalui aplikasi JakOne Mobile.
  • Gagal melakukan pembayaran menggunakan QRIS.
  • Tidak dapat melakukan tarik tunai di ATM Bersama.

Beberapa contoh keluhan yang mencuat:

  • Akun @archive** melaporkan hilangnya fitur transfer eksternal pada aplikasi JakOne Mobile.
  • Akun @unknown* mengeluhkan kegagalan transaksi QRIS dan saldo yang terpotong tanpa riwayat transaksi yang jelas.
  • Akun @erza*22 mengungkapkan kekecewaan karena tidak dapat melakukan transaksi antarbank, pembayaran debit/QRIS, dan tarik tunai di ATM Bersama selama periode Lebaran.

Bank DKI Berkomitmen Memperbaiki Layanan

Dengan adanya tindakan tegas dan langkah-langkah strategis yang diambil, Bank DKI diharapkan dapat segera memulihkan kepercayaan nasabah dan meningkatkan kualitas layanan. Audit independen dan investigasi oleh pihak berwajib diharapkan dapat mengungkap akar masalah dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Daftar Keluhan Nasabah:

  • Tidak bisa transfer antar bank.
  • Tidak bisa bayar debit.
  • Tidak bisa bayar QRIS.
  • Tidak bisa tarik tunai di ATM bersama.