Di Tengah Pusaran Konflik Pilkada, Siswa SMA Puncak Jaya Tetap Bersemangat Ikuti Ujian Sekolah

Pendidikan di Tengah Konflik: Siswa Puncak Jaya Jalani Ujian Sekolah

Kota Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah – Di tengah situasi yang penuh tantangan akibat konflik pasca-pemilihan kepala daerah (Pilkada), ratusan siswa SMA/SMK di Kabupaten Puncak Jaya menunjukkan semangat yang luar biasa dengan tetap mengikuti ujian sekolah yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 12 April 2025. Kehadiran siswa dalam ujian ini menunjukkan dedikasi mereka terhadap pendidikan meskipun berada dalam situasi yang sulit.

Penjabat Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, didampingi oleh Kapolda Papua Tengah Brigadir Jenderal Polisi Alfred Papare, Danrem 173/PVB Brigadir Jenderal TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia, Ketua MRP Papua Tengah Agustinus Anggaibak beserta jajarannya, Kapolres dan Dandim 1714 Puncak Jaya, melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan ujian di beberapa lokasi di Kota Mulia. Lokasi-lokasi tersebut termasuk SD Inpres Pagaleme, TK Nagalo Pruleme, dan SMA Negeri 1 Wuyuneri. Kehadiran para pejabat tinggi ini memberikan dukungan moral dan jaminan keamanan bagi para siswa dan guru yang terlibat dalam pelaksanaan ujian.

Dalam kesempatan tersebut, Yopi Murib memberikan motivasi kepada para siswa untuk fokus pada ujian dan masa depan mereka. Ia meyakinkan bahwa pemerintah daerah dan aparat keamanan TNI-Polri memberikan jaminan keamanan selama pelaksanaan ujian. "Fokus belajar saja. Kami bersama aparat TNI-Polri memberikan jaminan keamanan, sehingga jangan khawatir untuk ikut ujian sekolah ini," ujarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Puncak Jaya, Kunday Manggaprouw, memastikan bahwa seluruh siswa yang terdaftar sebagai peserta ujian hadir. Tercatat 171 siswa SMA (107 siswa IPS dan 64 siswa IPA) dan 64 siswa SMK mengikuti ujian. Ujian sekolah tingkat SMA/SMK di Puncak Jaya dilaksanakan di 11 titik. Bagi siswa yang berada di luar Puncak Jaya, seperti Nabire dan Timika, ujian digabung ke Jayapura. Di Mulia sendiri, ujian dilaksanakan di 4 titik, di Ilu 2 titik dan Yamo 1 titik. Kunday memastikan bahwa seluruh peserta ujian hadir dan mengikuti ujian dengan baik.

Koordinator Ujian Sekolah, Fransina Dosinaen, mengakui bahwa pelaksanaan ujian tahun ini sangat istimewa karena harus dibagi di tiga lokasi berbeda sesuai dengan permintaan siswa. Fransina mengapresiasi semangat dan antusiasme siswa dalam mengikuti ujian di tengah situasi yang tidak kondusif. "Meskipun situasi seperti ini, tapi kemarin saya lihat anak-anak datang sungguh luar biasa. Artinya, anak-anak punya keinginan bahwa dia harus ikuti ujian dan lulus, lalu pergi melanjutkan pendidikannnya, karena kabupaten ini membutuhkan mereka untuk masa yang akan datang," ujarnya. Fransina menjelaskan bahwa pelaksanaan ujian sekolah ada di tiga tempat, yaitu di Jayapura, TK Nagalo dan SD Inpres Pagalame. Untuk tingkat SMA tahun ini diikuti 171 siswa peserta, yang ada di Jayapura ada 39 siswa.

Konflik Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya telah berlangsung sejak 27 November 2024 dan berlanjut hingga April 2025, mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat. Konflik ini menyebabkan 12 orang meninggal dunia, ratusan luka-luka, dan ribuan warga terpaksa mengungsi. Di tengah situasi yang penuh tantangan ini, semangat siswa untuk tetap mengikuti ujian sekolah adalah bukti ketahanan dan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi Puncak Jaya. Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus berupaya untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Daftar Lokasi Ujian:

  • Mulia (4 titik)
  • Ilu (2 titik)
  • Yamo (1 titik)
  • Jayapura (Digabung untuk siswa dari Nabire dan Timika)

Jumlah Peserta Ujian:

  • SMA: 171 siswa (107 IPS, 64 IPA)
  • SMK: 64 siswa

Pentingnya Pendidikan di Tengah Konflik

Semangat siswa-siswa di Puncak Jaya untuk tetap mengikuti ujian sekolah di tengah konflik Pilkada adalah cerminan ketahanan dan harapan masyarakat terhadap pendidikan. Pendidikan menjadi kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik, terutama di daerah-daerah yang dilanda konflik. Upaya pemerintah daerah, aparat keamanan, dan seluruh pihak terkait untuk menjaga kelancaran proses belajar mengajar di Puncak Jaya patut diapresiasi. Dengan dukungan dan kerjasama yang berkelanjutan, diharapkan Puncak Jaya dapat bangkit dari keterpurukan dan meraih kemajuan di berbagai bidang.