Serangan Udara di Hodeidah Tewaskan Delapan Orang, Houthi Tuding AS Bertanggung Jawab
Serangan Udara di Hodeidah Tewaskan Delapan Orang, Houthi Tuding AS Bertanggung Jawab
Kota pelabuhan Hodeidah, Yaman, kembali menjadi sasaran serangan udara yang mematikan. Kelompok Houthi melaporkan bahwa sedikitnya delapan orang tewas dan 16 lainnya luka-luka akibat serangan yang menghantam kota tersebut pada Selasa (8/4) waktu setempat. Houthi dengan tegas menuding Amerika Serikat (AS) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan yang menyasar area permukiman itu.
Al-Masirah TV, media yang dikelola oleh Houthi, mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan Houthi yang menyebutkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung di lokasi kejadian. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Anis al-Asbahi, sebelumnya melaporkan bahwa di antara korban tewas terdapat empat anak-anak dan dua wanita. Wartawan AFP yang berada di Hodeidah melaporkan mendengar tiga ledakan beruntun pada malam serangan itu terjadi.
Eskalasi Konflik di Yaman
Serangan udara ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah memprihatinkan di Yaman. Hodeidah, pelabuhan strategis di tepi Laut Merah, menjadi jalur penting untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda perang tersebut. Serangan yang menargetkan area permukiman dikhawatirkan akan semakin mempersulit penyaluran bantuan dan memperburuk krisis kemanusiaan.
Amerika Serikat belum memberikan komentar resmi terkait tuduhan keterlibatan mereka dalam serangan ini. Namun, AS telah melancarkan serangkaian serangan udara terhadap posisi Houthi sejak 15 Maret lalu sebagai respons terhadap serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah dan Teluk Aden.
Latar Belakang Konflik Houthi dan Dampaknya
Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk Hodeidah, sejak tahun 2014. Mereka terlibat konflik dengan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi. Konflik ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang membutuhkan bantuan.
Sejak November 2023, Houthi meningkatkan serangan mereka terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza. Serangan-serangan ini telah mengganggu lalu lintas pelayaran internasional dan memaksa perusahaan-perusahaan pelayaran untuk mengambil rute yang lebih panjang dan mahal di sekitar Afrika Selatan.
Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah telah berdampak signifikan terhadap ekonomi global. Gangguan pada rantai pasokan telah menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, serta memperlambat pertumbuhan ekonomi. Upaya internasional untuk mengamankan jalur pelayaran di Laut Merah terus dilakukan, namun situasi keamanan masih tetap tidak stabil.
Implikasi Regional dan Global
Konflik di Yaman memiliki implikasi regional dan global yang luas. Negara-negara tetangga Yaman, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, terlibat langsung dalam konflik tersebut. Persaingan antara Iran dan Arab Saudi juga memperkeruh situasi di Yaman.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya juga memiliki kepentingan di Yaman, terutama terkait dengan keamanan jalur pelayaran di Laut Merah. Kehadiran kelompok-kelompok teroris di Yaman juga menjadi perhatian utama.
Konflik di Yaman merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi politik yang komprehensif. Upaya perdamaian yang diprakarsai oleh PBB terus dilakukan, namun belum membuahkan hasil yang signifikan. Diperlukan komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk mengakhiri konflik dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di Yaman.
Daftar Poin Penting:
- Serangan udara menghantam Hodeidah, Yaman.
- Delapan orang tewas dan 16 lainnya luka-luka.
- Houthi menuding AS bertanggung jawab.
- Hodeidah adalah pelabuhan strategis untuk bantuan kemanusiaan.
- Konflik Houthi mengganggu pelayaran di Laut Merah.
- Situasi kemanusiaan di Yaman memburuk.