IHSG Terkoreksi Dalam, Ketua LPS Serukan Peluang Investasi Saham

Momentum Koreksi IHSG: Peluang Investasi Saham Menurut Ketua LPS

Penurunan signifikan yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini memicu berbagai reaksi di kalangan pelaku pasar dan pengamat ekonomi. Sentimen negatif global, terutama setelah kebijakan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada Indonesia, menjadi salah satu faktor pendorong pelemahan IHSG. Di tengah kondisi ini, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, justru melihat adanya peluang investasi yang menarik.

Purbaya Yudhi Sadewa berpendapat bahwa koreksi IHSG saat ini lebih disebabkan oleh reaksi pasar yang berlebihan terhadap sentimen negatif sesaat. Ia meyakini bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat dan prospektif. Menurutnya, nilai IHSG saat ini telah jauh di bawah nilai fundamentalnya, sehingga menciptakan peluang bagi investor untuk membeli saham dengan harga yang relatif murah.

"Sekarang IHSG turun jauh di bawah fundamental, jadi kalau suka main saham, jangan lupa, sekarang good time to buy," ujar Purbaya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden di Jakarta, Selasa (8/4/2025). Pernyataan ini mengindikasikan keyakinan LPS terhadap potensi pemulihan pasar modal dalam waktu dekat.

Keyakinan Purbaya didasarkan pada korelasi historis antara IHSG dan leading economic index (LEI). LEI merupakan indikator yang mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara dalam 6 hingga 12 bulan ke depan. Data menunjukkan bahwa IHSG cenderung mengikuti tren LEI. Jika LEI meningkat, IHSG juga cenderung meningkat, dan sebaliknya.

Dalam paparannya, Purbaya menjelaskan bahwa LEI Indonesia terus menunjukkan tren ekspansi sejak mengalami penurunan tajam pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Pada September 2020, LEI berada di bawah 100 poin, namun pada Maret 2025, LEI telah berada di kisaran 150 poin. Dengan kata lain, LEI menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia masih berada dalam jalur ekspansi.

Apabila IHSG mengalami penurunan di tengah tren ekspansi LEI, Purbaya menilai bahwa pasar sedang mengalami reaksi berlebihan terhadap sentimen negatif. Ia menggambarkan kondisi ini sebagai overreacting pasar, di mana sentimen negatif mengalahkan fundamental ekonomi yang sebenarnya.

Analisis dan Rekomendasi

Pernyataan Ketua LPS ini memberikan perspektif yang menarik di tengah volatilitas pasar saham. Investor perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum mengambil keputusan investasi:

  • Fundamental Ekonomi: Meskipun ada sentimen negatif, fundamental ekonomi Indonesia masih relatif kuat. Pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terkendali, dan stabilitas nilai tukar rupiah adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
  • Kinerja Perusahaan: Investor perlu menganalisis kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang sahamnya ingin dibeli. Perusahaan dengan fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang baik cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar.
  • Sentimen Pasar: Sentimen pasar dapat mempengaruhi harga saham dalam jangka pendek. Investor perlu memantau sentimen pasar dan berita-berita ekonomi yang dapat mempengaruhi keputusan investasi.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar saham.

Kesimpulan

Koreksi IHSG saat ini dapat menjadi peluang investasi bagi investor yang memiliki risk appetite yang sesuai. Pernyataan Ketua LPS yang mendorong pembelian saham di tengah penurunan IHSG perlu dicermati dengan bijak. Investor tetap perlu melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.