Arogansi Pengemudi Pajero di Palembang: Todongkan Sajam ke Pengendara Lain dalam Insiden Viral

Insiden Pengancaman di Simpang Keramasan Kertapati

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi pengancaman yang diduga dilakukan oleh seorang pengemudi mobil Pajero Sport terhadap pengendara lain di Palembang. Insiden ini terjadi di Simpang 4 Keramasan Kertapati, Palembang, pada Senin (7/4/2024) sore dan menimpa pasangan suami istri yang hendak berangkat berdagang.

Korban, Tri Agustina (38) dan suaminya, Rusmaladi (40), menceritakan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat mereka dalam perjalanan menuju lokasi berdagang di Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI). Kondisi lalu lintas yang macet di simpang tersebut memaksa Rusmaladi, yang mengemudikan mobil, untuk berpindah jalur.

"Kami mau jualan di pasar malam, jadi dari Palembang mau ke Kayuagung. Awalnya macet di simpang itu dari arah Kertapati ke Indralaya, kejadiannya sekitar pukul 15.12 WIB," ujar Tri, warga Ilir Barat II, Palembang, kepada awak media.

Kronologi Kejadian

Menurut Tri, ketika suaminya menyalakan lampu sein untuk berpindah ke jalur kiri, sebuah mobil Pajero di belakang mereka membunyikan klakson secara berulang-ulang. Merasa tidak nyaman, Rusmaladi mengurungkan niatnya dan mempersilakan mobil Pajero tersebut untuk lewat terlebih dahulu.

"Tapi ternyata dia tidak senang. Setelah mendahului kami, dia membuka kaca, berhenti, dan memotong laju mobil kami. Dia langsung marah-marah," jelas Tri.

Pengemudi Pajero itu kemudian turun dari mobil dan menghampiri pintu mobil Rusmaladi. Sambil menggedor kaca mobil, pelaku berteriak, "Ada spion tidak kamu? Lihat tidak kamu kalau di belakang ada mobil?"

Rusmaladi meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia melihat mobil Pajero tersebut melalui spion, sehingga ia mengurungkan niat untuk berpindah jalur. Namun, pelaku semakin marah dan mengeluarkan kata-kata kasar. Tak hanya itu, ia kemudian kembali ke mobilnya dan mengambil sebilah pisau.

"Kalau saya tidak teriak, mungkin suami saya sudah ditusuknya. Karena tahu direkam, dia teriak dan menunjuk-nunjuk saya, meminta video dihapus. Saya juga sempat mencatat pelat mobil Pajero itu, D-1602-VCV," ungkap Tri.

Laporan Polisi dan Harapan Korban

Karena harus segera berangkat berdagang, Tri melaporkan kejadian tersebut melalui nomor Banpol dan belum sempat membuat laporan tertulis ke Polsek. Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Polsek Kertapati Palembang.

"Setelah itu, saya langsung lapor Banpol dan langsung diteruskan ke Polsek Kertapati. Malamnya, ada polisi dari Polsek Kertapati menanyakan soal kejadian itu dan saya jawab sesuai yang saya laporkan. Kami masih trauma. Kami berharap pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku karena bisa saja pengendara lain akan menjadi korban selanjutnya," pungkas Tri.

Insiden ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan kekhawatiran akan tindakan arogan dan membahayakan di jalan raya. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.