Pergeseran Ideologi: Mengapa Tommy Memutuskan Hengkang dari Fireflies dalam 'The Last of Us'

Tommy dan Kekecewaan Terhadap Fireflies: Sebuah Analisis Mendalam di 'The Last of Us'

Dalam dunia The Last of Us yang distopia, Fireflies hadir sebagai kelompok pemberontak yang berjuang melawan dominasi FEDRA, otoritas militer yang mengendalikan zona karantina pasca-pandemi Cordyceps. Bagi banyak orang, Fireflies adalah simbol harapan, sebuah nyala api yang menjanjikan kebebasan dan pemulihan dunia yang hancur. Namun, di balik citra perjuangan tersebut, tersembunyi realitas yang lebih kompleks dan problematis, yang akhirnya mendorong Tommy, adik Joel, untuk meninggalkan kelompok tersebut.

Idealism vs. Realitas Brutal

Awalnya, Tommy bergabung dengan Fireflies dengan keyakinan kuat pada idealisme mereka. Dipimpin oleh Marlene, Fireflies bertujuan untuk merebut kembali zona karantina dari FEDRA dan menemukan obat untuk infeksi Cordyceps. Penemuan Ellie, seorang gadis remaja dengan kekebalan alami terhadap virus tersebut, memicu harapan baru bagi kelompok tersebut. Mereka percaya bahwa dengan meneliti Ellie, mereka dapat mengembangkan vaksin dan menyelamatkan umat manusia. Namun, semangat ini mulai meredup ketika Tommy menyaksikan metode ekstrem yang digunakan Fireflies untuk mencapai tujuan mereka.

Dalam serial adaptasi HBO, alasan Tommy meninggalkan Fireflies dieksplorasi lebih dalam. Terungkap bahwa Tommy merasa muak dengan tindakan kekerasan dan pengeboman zona karantina yang dilakukan Fireflies. Ia menyadari bahwa metode mereka tidak lebih baik dari kekejaman FEDRA. Pengeboman di zona karantina Denver menjadi titik balik bagi Tommy. Ia menyaksikan sendiri dampak mengerikan dari tindakan Fireflies terhadap warga sipil tak berdosa. Hal ini membuatnya mempertanyakan keyakinannya dan menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan dengan bergabung dengan kelompok tersebut.

Perubahan Karakter Tommy

Keputusan Tommy untuk meninggalkan Fireflies menandai perubahan signifikan dalam karakternya. Ia mulai meragukan cita-cita revolusioner dan mencari cara hidup yang lebih damai. Setelah meninggalkan Fireflies, Tommy bertemu dan menikahi Maria, dan bersama-sama mereka membangun komunitas yang stabil dan aman di Jackson. Di sana, Tommy menemukan kedamaian dan tujuan baru, jauh dari kekerasan dan ideologi ekstrem Fireflies.

Serial The Last of Us juga menambahkan lapisan kompleksitas pada karakter Tommy dengan mengungkap latar belakangnya sebagai veteran Perang Teluk. Pengalaman traumatis dalam Operasi Badai Gurun menjelaskan keterampilan menembak jitu dan kemampuan bertahan hidup yang dimilikinya. Selain itu, serial ini menggambarkan Tommy sebagai seorang ayah, yang semakin memperdalam karakternya dan meningkatkan taruhan emosional dalam perjalanannya.

Kontras dengan Joel

Perbedaan pandangan antara Tommy dan Joel tentang Fireflies menjadi sumber konflik dalam hubungan mereka. Joel, yang lebih sinis dan pragmatis, tidak pernah sepenuhnya mempercayai Fireflies. Ia melihat mereka sebagai kelompok ekstremis yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Keputusan Joel untuk menyelamatkan Ellie dan membantai Fireflies menggarisbawahi perbedaan filosofi antara kedua bersaudara tersebut.

Pada akhirnya, keputusan Tommy untuk meninggalkan Fireflies mencerminkan pencariannya akan makna dan tujuan dalam dunia yang hancur. Ia menyadari bahwa perjuangan untuk kebebasan tidak boleh mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan meninggalkan Fireflies dan membangun kehidupan baru di Jackson, Tommy menemukan jalan yang sesuai dengan hati nuraninya dan memberinya harapan untuk masa depan.

Alasan Tommy meninggalkan Fireflies:

  • Kekecewaan terhadap metode kekerasan Fireflies
  • Pengeboman zona karantina di Denver
  • Pencarian akan kehidupan yang lebih damai
  • Perubahan karakter dan nilai-nilai pribadi