Tragedi di Gresik: KAI Bertindak Cepat, Perlintasan Sebidang Indro-Kandangan Ditutup Permanen Pasca Kecelakaan Maut
KAI Ambil Langkah Tegas: Perlintasan Sebidang di Gresik Ditutup Permanen Usai Insiden Tragis
Gresik, Jawa Timur - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 8 Surabaya mengambil tindakan tegas dengan menutup permanen perlintasan sebidang nomor 11 yang terletak antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan, Gresik, Jawa Timur. Keputusan ini diambil menyusul insiden tragis tabrakan antara KA Commuter Line Jenggala dengan sebuah truk bermuatan kayu yang terjadi pada Selasa (8/4/2025), yang mengakibatkan satu korban jiwa, yakni asisten masinis KA Jenggala.
Penutupan perlintasan sebidang ini merupakan hasil evaluasi mendalam dan koordinasi intensif antara PT KAI Daop 8 Surabaya, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Polsek dan Koramil Kebomas, Kecamatan Kebomas, serta Kelurahan Tenggulunan. Pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan ini adalah faktor keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api serta pengguna jalan. Lokasi perlintasan dinilai memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tinggi.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa penutupan ini adalah langkah preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. "Kami tidak ingin ada lagi korban jiwa akibat kelalaian atau kurangnya disiplin di perlintasan sebidang," tegasnya.
Proses Penutupan dan Dampaknya Bagi Masyarakat
Proses penutupan perlintasan sebidang telah dilakukan sejak Selasa malam (8/4/2025) dengan serangkaian tindakan, termasuk:
- Pemasangan patok beton sebagai pembatas.
- Pembongkaran lapisan aspal di area perlintasan.
- Pengecoran perlintasan untuk menutup akses jalan.
PT KAI menyadari bahwa penutupan perlintasan ini akan berdampak pada aktivitas masyarakat sekitar, terutama yang biasa menggunakan jalan tersebut sebagai akses sehari-hari. Oleh karena itu, sebelum penutupan dilakukan, sosialisasi intensif telah dilakukan kepada warga sekitar. Pihak KAI juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi alternatif bagi masyarakat, seperti pengalihan arus lalu lintas ke jalan-jalan lain yang lebih aman.
Kronologi Kecelakaan KA Jenggala
Kecelakaan maut yang menjadi pemicu penutupan perlintasan sebidang ini terjadi pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 18.35 WIB. KA Commuter Line Jenggala relasi Indro-Sidoarjo bertabrakan dengan sebuah truk bermuatan kayu di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 KM 7+600/700 antara Stasiun Indro dan Kandangan. Menurut laporan, truk tersebut menerobos perlintasan tanpa memperhatikan adanya kereta api yang melintas.
Akibatnya, bagian depan kereta mengalami kerusakan parah, dan masinis serta asisten masinis mengalami luka-luka. Keduanya langsung dilarikan ke RS Semen Gresik untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawa asisten masinis, Abdillah Ramdan, tidak dapat diselamatkan. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Abdillah Ramdan dan menegaskan komitmen KAI untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.
Upaya KAI Menekan Angka Kecelakaan di Perlintasan Sebidang
Luqman Arif menegaskan bahwa KAI secara berkelanjutan berupaya untuk menutup perlintasan sebidang ilegal yang tidak memenuhi standar keselamatan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan disiplin saat melintas di perlintasan sebidang. Rambu-rambu lalu lintas adalah alat utama keselamatan di perlintasan, dan keberadaan palang pintu serta penjaga pintu hanyalah sebagai alat bantu keamanan tambahan.
"Solusi utama untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas," pungkas Luqman. KAI berharap, dengan penutupan perlintasan sebidang yang rawan dan peningkatan kesadaran masyarakat, angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat ditekan secara signifikan.