ADB Revisi Turun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik di Tengah Bayang-Bayang Ketidakpastian Global

Prospek Ekonomi Asia-Pasifik: Tantangan dan Peluang di Tengah Ketidakpastian Global

Asian Development Bank (ADB) baru-baru ini merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara berkembang di kawasan Asia-Pasifik. Dalam laporan terbarunya, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi kawasan ini akan mencapai 4,9% pada tahun 2025, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan angka 5,0% yang tercatat pada tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian dalam perdagangan global dan risiko geopolitik yang membayangi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Kendati demikian, laporan ADB, yang tertuang dalam Asian Development Outlook (ADO) April 2025, menyoroti beberapa faktor positif yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Di antaranya adalah:

  • Permintaan Domestik yang Kuat: Konsumsi dan investasi domestik di banyak negara Asia-Pasifik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan.
  • Permintaan Global untuk Semikonduktor: Meningkatnya permintaan global untuk semikonduktor, yang didorong oleh perkembangan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan (AI), memberikan dorongan signifikan bagi ekspor negara-negara produsen semikonduktor di kawasan ini.

Namun, ADB juga mengingatkan akan adanya tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, antara lain:

  • Tarif dan Ketidakpastian Perdagangan: Kenaikan tarif dan ketidakpastian kebijakan perdagangan, terutama yang berasal dari Amerika Serikat, dapat memperlambat perdagangan dan investasi di kawasan ini.
  • Kemerosotan Pasar Properti China: Kondisi pasar properti di China, ekonomi terbesar di kawasan ini, masih menjadi perhatian dan dapat menjadi risiko penurunan bagi pertumbuhan ekonomi regional.

Proyeksi Pertumbuhan Regional

Secara lebih rinci, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di beberapa sub-kawasan sebagai berikut:

  • China: Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat menjadi 4,7% pada tahun 2025 dan 4,3% pada tahun 2026, dibandingkan dengan 5,0% pada tahun sebelumnya.
  • Asia Selatan: India, ekonomi terbesar di Asia Selatan, diperkirakan akan tumbuh 6,7% pada tahun 2025 dan 6,8% pada tahun 2026. Negara-negara lain di Asia Selatan juga diperkirakan akan mencatat pertumbuhan yang solid.
  • Asia Tenggara: Pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara diperkirakan mencapai 4,7% pada tahun 2025 dan 2026, didorong oleh permintaan domestik dan pemulihan sektor pariwisata.
  • Kaukasus dan Asia Tengah: Permintaan eksternal yang lemah diperkirakan akan membebani pertumbuhan ekonomi di kawasan Kaukasus dan Asia Tengah, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 5,4% pada tahun 2025 dan 5,0% pada tahun 2026.
  • Pasifik: Sektor pariwisata terus menjadi pendorong utama pertumbuhan di negara-negara Pasifik, meskipun dengan laju yang lebih lambat, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 3,9% pada tahun 2025 dan 3,6% pada tahun 2026.

Inflasi yang Mereda

Di sisi lain, ADB memperkirakan inflasi di kawasan Asia-Pasifik akan mereda menjadi 2,3% pada tahun 2025 dan 2,2% pada tahun 2026, seiring dengan penurunan harga pangan dan energi global. Hal ini memberikan ruang bagi bank sentral di kawasan ini untuk mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Rekomendasi Kebijakan

Menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, ADB menekankan pentingnya bagi negara-negara di Asia-Pasifik untuk mempertahankan komitmen terhadap keterbukaan perdagangan dan investasi. Langkah-langkah ini akan membantu meningkatkan ketahanan ekonomi kawasan ini dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. Selain itu, negara-negara di kawasan ini juga perlu fokus pada peningkatan daya saing, diversifikasi ekonomi, dan investasi dalam infrastruktur dan sumber daya manusia.

ADB juga menyoroti perlunya kerja sama regional yang lebih erat untuk mengatasi tantangan bersama, seperti perubahan iklim, pandemi, dan ketegangan geopolitik. Melalui kerja sama yang lebih kuat, negara-negara di Asia-Pasifik dapat membangun masa depan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakatnya.