Pasca Banjir Ciliwung, Jakarta Timur Pulih: Pengungsi Kembali ke Rumah, Aktivitas Normal Terpulihkan
Pasca Banjir Ciliwung, Jakarta Timur Pulih: Pengungsi Kembali ke Rumah, Aktivitas Normal Terpulihkan
Aktivitas di Jakarta Timur telah kembali normal pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah akibat luapan Kali Ciliwung awal Maret 2025. Berdasarkan konfirmasi Plt. Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, sebagian besar warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Sekolah-sekolah yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pengungsian, terutama dua sekolah di Kampung Melayu, kini telah dibersihkan dan kegiatan belajar mengajar telah berjalan seperti biasa. Pemulihan pascabanjir ini menunjukkan respon cepat dan efektif dari pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana alam tersebut.
Pemerintah Kota Jakarta Timur mengerahkan ratusan personel gabungan untuk membantu membersihkan rumah-rumah warga yang terdampak banjir di enam kelurahan. Personel dari berbagai instansi, termasuk kelurahan setempat, PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum), SDA (Sumber Daya Air), Gulkarmat (Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan), dan Satpol PP, bahu-membahu membersihkan puing-puing dan lumpur sisa banjir. Kecepatan respon dan koordinasi antar instansi ini menjadi kunci keberhasilan pemulihan pasca bencana di wilayah tersebut. Langkah cepat ini juga mencegah potensi penyebaran penyakit dan memastikan keamanan lingkungan bagi warga yang kembali ke rumah mereka.
Sebelumnya, banjir yang terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, mengakibatkan 105 RT dan lima ruas jalan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter di beberapa titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat genangan air yang signifikan. Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan seluruh pompa air milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) berfungsi optimal. Lebih dari 500 pompa mobile dan 500 pompa stasioner di lebih dari 200 lokasi diaktifkan sejak hujan deras Senin malam untuk mengantisipasi dan mengatasi genangan air.
Meskipun situasi telah kembali normal, BPBD Jakarta tetap mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi. Posko pengungsian tetap disiagakan di beberapa titik strategis sebagai langkah antisipasi jika terjadi bencana susulan. Kecepatan respon, koordinasi antar instansi pemerintah, dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana menjadi hal krusial dalam menghadapi dan memulihkan dampak dari bencana alam ini. Kejadian ini menjadi pelajaran penting dalam upaya mitigasi bencana di masa mendatang untuk memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan kesiapan masyarakat menghadapi potensi bencana serupa.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah meliputi:
- Pengiriman ratusan personel gabungan untuk pembersihan pascabanjir.
- Pembersihan dan sterilisasi sekolah-sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian.
- Pengoperasian seluruh pompa air milik Dinas SDA untuk mengatasi genangan air.
- Penetapan posko pengungsian sebagai langkah antisipasi banjir susulan.
- Himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.