Wasiat Ray Sahetapy: Surya Mengenang Obrolan Mendalam Tentang Keikhlasan Menjelang Kepergian Sang Aktor Legendaris
Wasiat Ray Sahetapy: Surya Mengenang Obrolan Mendalam Tentang Keikhlasan Menjelang Kepergian Sang Aktor Legendaris
Kabar duka menyelimuti dunia perfilman Indonesia atas kepergian aktor legendaris, Ray Sahetapy, pada tanggal 1 April 2025. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh insan perfilman Tanah Air. Bagi Surya, putra Ray Sahetapy dari pernikahannya dengan Dewi Yull, kepergian sang ayah menjadi momen refleksi atas percakapan mendalam yang pernah mereka lakukan tentang kematian dan keikhlasan.
Surya, dalam sebuah wawancara di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV pada Rabu (9/4/2025), mengungkapkan bahwa jauh sebelum kepergian sang ayah, mereka pernah terlibat dalam diskusi yang menyentuh tentang kematian. Sebuah topik yang mungkin dianggap tabu oleh sebagian orang, namun sangat berarti bagi keduanya. Percakapan tersebut, menurut Surya, membantunya dalam menghadapi dan mengikhlaskan kepergian sang ayah. Proses berduka pun terasa lebih ringan karena bekal pemahaman yang telah ia dapatkan.
"Jadi pas pulang ke Indonesia, saya sudah siap ketika ayah harus meninggalkan saya," ujar Surya.
Meski tak memungkiri sempat merasakan pukulan berat dan kesedihan mendalam saat mendengar kabar duka, Surya mampu melewatinya dengan baik hingga tiba kembali di Indonesia. Ia mengenang percakapan dengan ayahnya bukan sebagai sesuatu yang menyedihkan, melainkan sebagai momen berharga yang penuh dengan nilai-nilai positif.
"Diskusi itu sangat berharga. Bukan soal kematiannya, tapi gimana caranya kita mengikhlaskan orang tersebut. Mungkin ini tabu, tapi sangat penting untuk dibahas. Topik kematian ini bisa membuat kita mengikhlaskan orang yang kita cintai saat dia meninggalkan kita," ungkap Surya. Ia membandingkan pengalamannya dengan saat kehilangan kakaknya, Gisca, yang membuatnya berduka selama 12 tahun. Pengalaman itu mengajarkannya untuk lebih siap dan menerima kepergian orang terkasih dengan mengingat kenangan-kenangan indah.
Lebih lanjut, Surya mengenang Ray Sahetapy sebagai sosok yang sangat peduli, tidak hanya kepada keluarga, tetapi juga kepada komunitas tuli. Aktor yang meninggal di usia 68 tahun itu bahkan menitipkan pesan kepada Surya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan komunitas tuli, termasuk mereka yang ingin berkarya di bidang seni.
"Jadi pesan Ayah, Surya harus terus memperjuangkan komunitas tuli sampai Allah memanggil. Ayah juga ingin membantun teater khusus tuli saat itu, sampai Allah memanggil juga akhirnya teater ini masih berjalan," kenang Surya.
Surya juga menceritakan momen berat saat harus berpisah dengan ayahnya untuk kembali ke Amerika Serikat, tempat ia tinggal dan bekerja. Ia mengaku sempat merasa khawatir tidak bisa bertemu lagi dengan sang ayah.
"Ketika ngobrol sama Ayah, pada saat tu memang diskusinya sangat berat ya. Sempat nangis juga pas saya meninggalkan dia buat ke Amerika. (Di awal-awal) setiap tahun saya nangis. Gimana kalau saya nggak bisa ketemu lagi. Tapi Ayah, Ibu, Kakak, Adik, keponakan, semua video call saya. Setiap saat membantu saya, menenangkan saya saat pertama kali ke Amerika," pungkas Surya.
Kepergian Ray Sahetapy bukan hanya meninggalkan duka, tetapi juga warisan nilai-nilai luhur tentang keikhlasan, kepedulian, dan perjuangan. Wasiatnya kepada Surya untuk terus memperjuangkan komunitas tuli menjadi bukti nyata dedikasinya terhadap sesama. Kenangan tentang obrolan mendalam tentang kematian menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya mempersiapkan diri menghadapi kehilangan dan mengikhlaskan kepergian orang-orang yang kita cintai.
Poin-poin penting yang dapat diambil dari berita ini:
- Kepergian Ray Sahetapy pada 1 April 2025.
- Kenangan Surya tentang percakapan dengan ayahnya mengenai kematian dan keikhlasan.
- Pesan Ray Sahetapy kepada Surya untuk terus memperjuangkan komunitas tuli.
- Dukungan keluarga kepada Surya saat pertama kali tinggal di Amerika Serikat.
- Pentingnya membahas topik kematian untuk mempersiapkan diri menghadapi kehilangan.