Sekjen PBB Mengkritik Keras Israel Atas Bencana Kemanusiaan di Gaza: 'Ladang Pembantaian' Akibat Blokade Bantuan

Situasi Kritis di Gaza: Sekjen PBB Kecam Tindakan Israel yang Memperburuk Krisis Kemanusiaan

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dengan nada yang sangat keras, mengecam Israel atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Dalam pernyataan pers yang disampaikan di Markas Besar PBB di New York pada Rabu (9/4/2025), Guterres menggambarkan Gaza sebagai "ladang pembantaian", menyoroti dampak dari pembatasan bantuan yang diterapkan oleh Israel.

"Lebih dari sebulan berlalu tanpa setetes pun bantuan mencapai Gaza," ungkap Guterres dengan nada prihatin. "Tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, tidak ada obat-obatan, tidak ada pasokan komersial. Ketika keran bantuan ditutup, pintu-pintu gerbang kengerian terbuka lebar."

Guterres secara tegas menyatakan bahwa Israel, sebagai kekuatan pendudukan, memiliki kewajiban yang jelas berdasarkan Konvensi Jenewa untuk memastikan penyediaan makanan dan pasokan medis bagi penduduk Gaza. Ia menyesalkan bahwa kewajiban ini sama sekali tidak dipenuhi.

"Tidak satu pun dari hal itu terjadi hari ini," tegasnya. "Tidak ada bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza."

Sekjen PBB juga menyoroti proposal "mekanisme otorisasi" yang diajukan oleh otoritas Israel untuk pengiriman bantuan, yang menurutnya berpotensi memperketat kontrol dan pembatasan bantuan secara berlebihan. Ia menyampaikan kekhawatiran bahwa mekanisme ini dapat mengarah pada pembatasan bantuan yang sangat ketat, bahkan hingga memantau kandungan kalori dan jumlah tepung yang masuk.

"Saya tegaskan kembali bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam pengaturan apa pun yang tidak sepenuhnya menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan: kemanusiaan, ketidakberpihakan, independensi, dan netralitas," kata Guterres dengan nada tegas. Ia menuntut jaminan akses bantuan tanpa hambatan ke Gaza, tanpa syarat apa pun.

Kekhawatiran Meluas ke Tepi Barat

Selain Gaza, Guterres juga menyampaikan kekhawatiran mendalam tentang situasi yang memburuk di Tepi Barat. Ia memperingatkan bahwa tindakan yang sedang berlangsung dapat menyebabkan Tepi Barat menjadi "Gaza lainnya", sebuah skenario yang menurutnya tidak dapat diterima.

"Jalan saat ini adalah jalan buntu – sama sekali tidak dapat ditoleransi di mata hukum dan sejarah internasional," tegasnya.

Menutup pernyataannya, Guterres menyerukan diakhirinya dehumanisasi, perlindungan warga sipil, pembebasan sandera, penyediaan bantuan yang menyelamatkan jiwa, dan pembaruan gencatan senjata. Ia menekankan perlunya tindakan segera untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza dan Tepi Barat.

Seruan Internasional untuk Bertindak

Pernyataan keras dari Sekjen PBB ini menambah tekanan internasional yang semakin meningkat pada Israel untuk mencabut pembatasan bantuan ke Gaza dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil. Banyak negara dan organisasi kemanusiaan telah berulang kali menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza, menyoroti dampak yang menghancurkan dari blokade tersebut terhadap populasi yang rentan.