Tragedi di Surabaya: Balkon Rumah Ambruk Renggut Nyawa Seorang Difabel Akibat Bangunan Tua
Tragedi pilu menimpa seorang warga Putat Jaya, Surabaya, bernama AFS (34), yang juga merupakan seorang difabel. Ia meregang nyawa akibat balkon rumahnya ambruk dan menimpanya pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Kejadian nahas ini terjadi di kediaman AFS yang terletak di Jalan Kupang Barat, Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Menurut keterangan Kabid Darlog BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, korban saat itu berada di lantai 2, tepatnya di area balkon rumahnya. Tiba-tiba, balkon tersebut patah dan roboh, menyebabkan AFS terjatuh dari ketinggian sekitar 4-5 meter dan tertimpa reruntuhan.
"Korban berada di lantai 2 seperti balkon, balkonnya patah ke bawah, korban jatuh dari lantai 2 dan tertimpa," ujar Buyung Hidayat.
Tim BPBD Surabaya segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan identifikasi. Buyung Hidayat juga menegaskan bahwa bangunan yang roboh tersebut adalah rumah pribadi, bukan bagian dari kios pasar, meskipun lokasinya berdekatan dengan Pasar Putat.
"Bangunan rumah yang mepet pasar. Rumahnya sendiri (korban), pas balkonnya yang jatuh, patah," jelasnya.
Akibat insiden ini, AFS mengalami luka-luka serius di sekujur tubuhnya dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazahnya kemudian dibawa ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak Polsek Sawahan.
Kapolsek Sawahan, AKP Kiki Tyas Titisari, menjelaskan bahwa dari hasil identifikasi awal, ditemukan luka lecet pada tubuh korban yang diduga disebabkan oleh reruntuhan bangunan.
"Ditemukan luka-luka lecet di tubuh korban dan diduga meninggal karena tertimpa reruntuhan lantai balkon," kata AKP Kiki Tyas.
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihak kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas benda tumpul maupun senjata tajam pada tubuh korban. AKP Kiki Tyas juga mengungkapkan bahwa AFS adalah anak dari pemilik rumah tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa penyebab utama ambruknya balkon tersebut adalah kondisi bangunan yang sudah tua dan lapuk. Struktur bangunan yang termakan usia dan serangan rayap diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan balkon tersebut tidak kuat menahan beban.
"Rumah korban merupakan bangunan tua dan dalam kondisi sudah banyak rayap serta posisinya sudah termakan rayap," pungkasnya.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin terhadap bangunan, terutama bangunan-bangunan tua, untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kondisi bangunan-bangunan tua di wilayahnya dan memberikan bantuan kepada pemilik rumah untuk melakukan perbaikan atau renovasi jika diperlukan.