Aktivitas Vulkanik Meningkat, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara hingga Pertengahan April 2025, Pengunjung Dapat Refund
Gunung Gede Pangrango: Pendakian Ditunda Akibat Peningkatan Aktivitas Vulkanik
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengumumkan perpanjangan penutupan sementara jalur pendakian hingga 13 April 2025. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan aktivitas vulkanik yang terdeteksi di Gunung Gede. Langkah antisipatif ini bertujuan untuk memastikan keselamatan para pendaki dan pengunjung.
Menurut Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi, penutupan ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011, yang memberikan wewenang kepada pengelola untuk menutup kawasan jika terdapat kondisi yang membahayakan. Prioritas utama adalah keselamatan dan keamanan pengunjung, sesuai dengan arahan Menteri Kehutanan.
Refund dan Penjadwalan Ulang Bagi Pendaki
Bagi calon pendaki yang telah melakukan pemesanan daring dan pembayaran untuk periode 3 hingga 13 April 2025, TNGGP menawarkan dua opsi:
- Pengembalian Dana (Refund): Dana akan dikembalikan setelah koordinasi dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), mengingat proses ini melibatkan sistem administrasi keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
- Penjadwalan Ulang: Pendaki dapat menunda pendakian mereka dan menjadwalkannya kembali setelah jalur pendakian dibuka kembali.
Adhi Nurul Hadi menyampaikan bahwa pihaknya akan mengupayakan penjadwalan ulang dan refund bagi calon pendaki yang terdampak penutupan ini.
Identifikasi Potensi Bahaya
Sebagai tindak lanjut dari penutupan ini, tim dari TNGGP, bersama dengan tim pos pengamatan gunung api dari Kementerian ESDM dan relawan, akan melakukan identifikasi lebih rinci terkait situasi vulkanik di Kawah Gunung Gede. Identifikasi ini mencakup pemetaan daerah-daerah yang berpotensi berbahaya bagi kunjungan.
Informasi yang diperoleh dari identifikasi ini akan menjadi pertimbangan penting dalam pengelolaan kegiatan pendakian di kawasan TNGGP di masa mendatang. Data terbaru menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik, termasuk 21 kali gempa vulkanik pada 1 April 2025, yang mengindikasikan potensi letusan freatik atau pelepasan gas berbahaya.
Dengan penutupan sementara ini, diharapkan risiko terhadap pendaki dan pengunjung dapat diminimalkan, sambil menunggu kondisi vulkanik Gunung Gede kembali stabil dan aman untuk aktivitas pendakian.