Berkah Lebaran: Siswa SMKN 3 Magelang Raup Puluhan Juta dari Bisnis Kue Kering
SMKN 3 Magelang Raih Sukses Bisnis Kue Kering Lebaran: Omzet Tembus Puluhan Juta
Momen perayaan Idul Fitri selalu identik dengan hidangan kue kering yang tersaji di setiap rumah. Hal ini menginspirasi SMKN 3 Magelang untuk memanfaatkan peluang tersebut melalui kegiatan project based learning (PBL). Siswa kelas XI jurusan Tata Boga terjun langsung dalam proyek pembuatan kue kering Lebaran, menghasilkan omzet fantastis mencapai puluhan juta rupiah.
Proyek ini melibatkan seluruh siswa kelas XI dengan pendampingan intensif dari tiga guru di setiap kelas. Para guru berperan penting dalam menjaga standar kualitas produk, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengemasan. Tujuannya adalah menghasilkan kue kering yang tidak hanya lezat, tetapi juga aman dan memenuhi standar kesehatan.
Variasi Kue Kering yang Diproduksi:
Siswa SMKN 3 Magelang menunjukkan kreativitasnya dengan memproduksi berbagai jenis kue kering klasik dan modern, di antaranya:
- Nastar (kue kering isi selai nanas)
- Putri Salju (kue kering yang dibalut gula halus)
- Palm Cheese (kue kering dengan taburan keju dan gula palem)
- Kastengel (kue kering keju)
- Kue Kacang (kue kering dengan bahan dasar kacang)
Setiap kelas diberikan kebebasan untuk memilih jenis kue yang akan diproduksi, berdasarkan musyawarah dan kesepakatan bersama. Hal ini melatih kemampuan berorganisasi dan pengambilan keputusan siswa.
Penjualan Laris Manis:
Hasil kerja keras siswa SMKN 3 Magelang berbuah manis. Pada minggu kedua proyek berjalan, setiap kelas berhasil menjual sekitar 300 toples kue kering. Total omzet yang berhasil diraih mencapai Rp20 juta. Permintaan kue kering tidak hanya datang dari lingkungan sekitar sekolah, tetapi juga dari pelanggan di luar kota yang tertarik dengan kualitas dan rasa kue buatan siswa.
Pembelajaran Holistik Melalui PBL:
Menurut Guru Konsentrasi Keahlian Tata Boga, Sharika Luwih, proyek PBL ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga menanamkan nilai-nilai karakter yang penting bagi siswa. Melalui PBL, siswa belajar:
- Gotong royong (bekerja sama dalam tim)
- Tanggung jawab (menyelesaikan tugas dengan baik)
- Kejujuran (menjaga kualitas produk dan pelayanan)
- Kemandirian (mengelola usaha secara mandiri)
Selama proyek berlangsung, siswa dituntut untuk mengatur proses produksi, mulai dari perencanaan, pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran, hingga penjualan. Hal ini memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam mengelola sebuah usaha.
Kepala SMKN 3 Magelang, Mila Yustiana, mengapresiasi inisiatif siswa dalam mengelola usaha kuliner secara langsung. Menurutnya, penanaman jiwa wirausaha sejak dini sangat penting, mengingat persaingan dunia kerja yang semakin ketat. Proyek ini diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi siswa dan menginspirasi mereka untuk menjadi wirausahawan sukses di bidang kuliner.
"Ini adalah peluang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan bisa membuka peluang kerja bagi orang lain," tuturnya.