Bupati Situbondo Prioritaskan Kesejahteraan Warga, Batalkan Pengadaan Mobil Dinas Mewah
Bupati Situbondo Tolak Mobil Dinas Mewah, Fokus pada Kesejahteraan Rakyat
Dalam sebuah langkah yang mengedepankan efisiensi anggaran dan kepedulian sosial, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, secara tegas membatalkan rencana pengadaan mobil dinas baru jenis Toyota Alphard untuk tahun anggaran 2025. Keputusan ini diambil sebagai bentuk komitmen nyata dalam menjalankan kebijakan pemerintah pusat terkait efisiensi anggaran dan juga mempertimbangkan kondisi terkini di Kabupaten Situbondo.
Usulan pengadaan mobil mewah tersebut, yang diajukan oleh pemerintahan sebelumnya, telah ditolak oleh Bupati Rio. Beliau menekankan bahwa usulan tersebut bukan berasal dari pemerintahannya saat ini. Keputusan untuk menghapus rencana pengadaan mobil dinas baru ini disampaikan langsung kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Situbondo. Hal ini selaras dengan arahan pemerintah pusat mengenai penghematan anggaran, serta pengalaman beliau dalam kegiatan retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang yang menekankan pentingnya efisiensi dan prioritas anggaran.
"Pengadaan mobil dinas baru jenis Alphard dinilai tidak tepat di tengah kondisi saat ini," ujar Bupati Rio saat diwawancarai oleh awak media di Situbondo. Beliau menjelaskan bahwa mobil dinas yang saat ini digunakan masih dalam kondisi baik dan layak pakai, sehingga penggantiannya dianggap tidak perlu dan tidak efisien. Lebih lanjut, beliau menyoroti masih banyaknya warga Situbondo yang terdampak bencana banjir bandang beberapa waktu lalu dan membutuhkan bantuan untuk perbaikan rumah. "Sangat tidak pantas jika di saat warga masih kesulitan, saya malah menggunakan mobil mewah," tegasnya.
Bupati Rio menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan kesejahteraan rakyat Situbondo. Beliau mengungkapkan bahwa penggunaan anggaran harus diprioritaskan untuk program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur, program kesehatan, dan pendidikan. Sebagai bentuk komitmen tersebut, Bupati Rio bahkan memilih untuk menggunakan mobil pribadinya untuk menjalankan tugas sehari-hari, sementara mobil dinas lama tetap dipertahankan.
"Mobil dinas lama masih berfungsi dengan baik, dan saya lebih memilih menggunakan mobil pribadi untuk sementara waktu," tambahnya. Dengan langkah ini, Bupati Rio berharap dapat memberikan contoh nyata tentang kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berpihak kepada rakyat, serta menunjukkan bahwa efisiensi anggaran dapat dicapai tanpa mengorbankan pelayanan publik.
Keputusan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, yang menilai langkah Bupati Rio sebagai tindakan yang bijak dan mencerminkan kepemimpinan yang merakyat. Mereka berharap keputusan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola anggaran dan memprioritaskan kebutuhan masyarakat.
Berikut poin-poin penting terkait keputusan Bupati Situbondo:
- Pembatalan pengadaan mobil dinas Toyota Alphard untuk tahun anggaran 2025.
- Prioritas anggaran pada kesejahteraan masyarakat pasca bencana banjir.
- Penggunaan mobil dinas lama yang masih layak pakai.
- Penggunaan mobil pribadi oleh Bupati sebagai bentuk efisiensi dan kepedulian.
- Komitmen terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait efisiensi anggaran.
Dengan mengambil keputusan ini, Bupati Situbondo telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap efisiensi anggaran dan kesejahteraan warganya, meletakkan kepentingan rakyat di atas segala-galanya.