Danantara Diharapkan Jadi Jangkar Stabilitas Pasar Modal di Tengah Arus Dana Asing

Danantara Diharapkan Jadi Jangkar Stabilitas Pasar Modal di Tengah Arus Dana Asing

Jakarta, Indonesia - Kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diproyeksikan menjadi instrumen penting dalam menahan laju outflow atau arus dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia. Optimisme ini digaungkan oleh para pemangku kepentingan di industri keuangan, yang melihat Danantara sebagai katalisator untuk memperkuat fundamental dan meningkatkan likuiditas pasar modal.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menekankan bahwa pembentukan Danantara adalah wujud komitmen pemerintah untuk menciptakan pasar modal yang lebih resilien dan atraktif. "Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat pasar modal kita, membuatnya lebih stabil, dan meningkatkan likuiditasnya," ujarnya di sela-sela acara di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mahendra berharap Danantara tidak hanya mampu menahan outflow, tetapi juga mendorong peningkatan volume transaksi di pasar modal domestik. Meskipun belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai dampak spesifik Danantara, Mahendra meyakini bahwa kehadiran lembaga ini akan memberikan sentimen positif bagi investor.

"Kami berharap Danantara dapat memperkuat pasar modal dalam berbagai aspek transaksinya. Namun, untuk detailnya, mari kita tunggu implementasi dan operasi teknisnya sebelum memberikan penjelasan yang lebih komprehensif," tambahnya.

Senada dengan Mahendra, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyambut baik kehadiran Danantara. Ia menilai bahwa BPI ini akan memberikan dampak positif terhadap kapitalisasi pasar modal, terutama karena Danantara akan melibatkan perusahaan BUMN yang terdaftar sebagai emiten. Hal ini, menurutnya, akan menggerakkan kapitalisasi pasar BEI secara signifikan.

"Operasional Danantara yang semakin baik akan berdampak positif bagi perusahaan-perusahaan BUMN. Bagi Bursa Efek, hal ini berarti peningkatan market cap," jelas Iman.

Lebih lanjut, Iman menambahkan bahwa aktivitas fund raising yang dilakukan oleh Danantara berpotensi mendorong kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ia juga menyebutkan bahwa skema put option yang mungkin dilakukan Danantara dapat menghidupkan kembali pasar modal dan menarik minat investor.

Danantara diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia di tengah tantangan global. Dengan fokus pada investasi strategis dan pengelolaan dana yang profesional, Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Peran Strategis Danantara:

  • Penahan Arus Dana Asing (Outflow): Meredam dampak negatif dari keluarnya dana asing dengan menyediakan sumber investasi alternatif dan memperkuat kepercayaan investor terhadap pasar modal domestik.
  • Peningkatan Likuiditas Pasar: Meningkatkan volume perdagangan dan aktivitas investasi di pasar modal melalui partisipasi aktif dalam berbagai transaksi.
  • Penggerak Kapitalisasi Pasar: Mendorong pertumbuhan market cap BEI melalui investasi pada perusahaan BUMN dan emiten lainnya.
  • Stimulus untuk IHSG: Meningkatkan kinerja IHSG melalui aktivitas fund raising dan skema put option.
  • Peningkatan Kepercayaan Investor: Menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan menarik bagi investor domestik dan asing.

Dengan demikian, Danantara diharapkan menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah.