Arus Balik Lebaran: Polri Catat 15% Pemudik Tunda Kembali ke Jakarta
Arus Balik Lebaran: Polri Catat 15% Pemudik Tunda Kembali ke Jakarta
CIKARANG - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memperkirakan bahwa hingga akhir periode arus balik Lebaran tahun ini, hanya sekitar 85% dari total pemudik yang akan kembali ke Jakarta. Data ini menunjukkan adanya pergeseran tren perjalanan, di mana sebagian masyarakat memilih untuk memperpanjang masa libur di kampung halaman.
Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Kepala Korlantas Polri, menyampaikan bahwa analisis dan evaluasi menunjukkan tidak semua pemudik kembali ke Jakarta pada puncak arus balik. "Hasil analisis dan evaluasi untuk arus balik, kembali itu hanya rata-rata maksimal 85 persen, yang lainnya itu setelah operasi nanti berangsur-angsur akan kembali ke Jakarta," ujarnya di Command Center KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (8/4/2025).
Fenomena ini mengindikasikan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan waktu libur Lebaran. Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi keputusan ini antara lain:
- Fleksibilitas Kerja: Semakin banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja fleksibel memungkinkan karyawan untuk menunda kepulangan dan bekerja dari jarak jauh.
- Pertimbangan Ekonomi: Menghindari puncak arus balik dapat menghemat biaya perjalanan dan akomodasi.
- Kualitas Waktu Bersama Keluarga: Memperpanjang masa libur memberikan kesempatan lebih banyak untuk bersilaturahmi dan menikmati waktu berkualitas bersama keluarga di kampung halaman.
Berdasarkan data Korlantas, hingga saat ini, sekitar 74% pemudik telah kembali ke Jakarta. Meskipun Operasi Ketupat 2025 memasuki tahap akhir, Korlantas memastikan akan tetap memantau dan mengelola arus lalu lintas untuk memastikan kelancaran dan keamanan para pengguna jalan.
"Jadi, tidak harus 100 persen. Jadi masih ada yang liburan, masih ada yang berada di luar Jakarta," imbuh Irjen Pol. Agus Suryonugroho.
Sejumlah rekayasa lalu lintas, seperti one way nasional dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung hingga KM 70 Cikatama, telah dihentikan pada pagi hari. Korlantas akan terus menyesuaikan strategi pengaturan lalu lintas sesuai dengan kondisi di lapangan.
Di sisi lain, Irjen Pol. Agus Suryonugroho menyampaikan apresiasi atas penurunan angka kecelakaan selama musim mudik tahun ini. "Yang paling terpenting adalah kondusifitas. Jadi kondisi lancar, kecelakaan menonjol tidak ada. Jadi aspek keamanan dan aspek keselamatan itu bagian dari indikator bahwa Operasi Ketupat berjalan dengan lancar," kata Agus.
Penurunan angka kecelakaan ini menjadi indikator positif dari upaya Korlantas Polri dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan selama periode mudik dan balik Lebaran. Hal ini juga menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat dalam mematuhi peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan dalam perjalanan.