Pertemuan Prabowo-Megawati: PBNU Soroti Urgensi Stabilitas Politik di Tengah Krisis Global

Pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, di kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menuai respons positif dari berbagai kalangan. Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan, secara khusus menilai pertemuan ini sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas politik nasional, terutama di tengah ancaman krisis ekonomi global.

Rahmat Hidayat Pulungan mengungkapkan bahwa eskalasi ketegangan geopolitik, perang dagang, dan dampak lanjutan dari kebijakan ekonomi era Trump berpotensi besar memicu instabilitas di dalam negeri. Menurutnya, kondisi ekonomi yang sulit di berbagai lapisan masyarakat dapat menjadi lahan subur bagi munculnya gejolak politik.

"Pemerintah perlu mengantisipasi dan melakukan mitigasi untuk mencegah krisis di semua tingkatan dan sektor. Situasi yang sulit ini seharusnya menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Rahmat Hidayat.

Lebih lanjut, Rahmat Hidayat mengingatkan akan potensi adanya pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan situasi krisis untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan soliditas nasional untuk menghadapi tantangan yang ada.

  • Urgensi Stabilitas Nasional: Pertemuan Prabowo-Megawati dipandang sebagai simbol persatuan dan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas nasional di tengah ketidakpastian global.
  • Ancaman Krisis Global: PBNU menyoroti potensi dampak negatif dari perang dagang, krisis ekonomi global, dan kebijakan ekonomi yang dapat memicu instabilitas domestik.
  • Mitigasi dan Antisipasi: Pemerintah didorong untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengantisipasi dan memitigasi potensi krisis di berbagai sektor.
  • Soliditas Nasional: PBNU menyerukan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi dan politik.
  • Waspada Terhadap 'Penumpang Gelap': Rahmat Hidayat mengingatkan akan potensi adanya pihak-pihak yang berusaha memanfaatkan situasi krisis untuk kepentingan pribadi atau kelompok, sehingga kewaspadaan dan soliditas nasional menjadi krusial.