Analis Rekomendasikan Saham BBCA: Peluang Investasi Jangka Panjang di Tengah Koreksi Pasar
Peluang Investasi Jangka Panjang di Saham BBCA Muncul di Tengah Koreksi
Di tengah koreksi pasar yang melanda Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) justru dipandang sebagai peluang investasi menarik, khususnya bagi investor yang berorientasi jangka panjang. Analis pasar modal dari PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, menyoroti bahwa penurunan tajam yang dialami BBCA hingga menyentuh level auto reject bawah (ARB) merupakan kejadian yang relatif jarang terjadi.
"Koreksi sekitar 8 persen ke level Rp 7.700 saat ini menurut saya merupakan titik masuk yang cukup menarik bagi investor jangka panjang," ujar Wawan kepada [Nama Media], Selasa (8/4/2025). Ia menambahkan bahwa BBCA memiliki kecenderungan untuk pulih lebih cepat dibandingkan saham lainnya ketika sentimen pasar kembali positif. Target harga saham BBCA untuk akhir tahun ini diproyeksikan berada di kisaran Rp 8.800 hingga Rp 9.000.
Fundamental Kuat dan Kinerja Laba yang Solid
Wawan menekankan bahwa secara fundamental, BBCA tetap menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia. Kinerja keuangan perusahaan hingga Februari 2025 menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan laba bank only yang semakin kuat. Laba tahun berjalan BCA tercatat meningkat 8,43 persen secara year-on-year (YoY), meningkat signifikan dibandingkan pertumbuhan sebesar 5,8 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan bulanan BCA per Februari 2025, laba bank only mencapai Rp 8,97 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,27 triliun. Kinerja solid ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang.
Koreksi Pasar dan Dampaknya pada Saham BBCA
Penurunan harga saham BBCA pada hari Selasa (8/4/2025) terjadi seiring dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada penutupan perdagangan, saham BBCA berada di level Rp 7.775, turun 8,53 persen atau setara dengan 725 poin dibandingkan penutupan sebelumnya. Sebelum libur Lebaran, saham BBCA masih diperdagangkan di level Rp 8.500. Dalam sebulan terakhir, saham ini telah mengalami penurunan sebesar 13,17 persen atau 1.175 poin.
Dividen Jumbo BCA Menarik Minat Investor
Sebagai salah satu saham blue chip di sektor perbankan, BCA dikenal dengan kebijakan dividen yang menarik. Pada tahun 2025, BCA akan membagikan dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp 30,81 triliun kepada para pemegang saham, atau Rp 250 per saham. Pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 12 Maret 2024.
Sekretaris Perusahaan BCA, Raymon Yonarto, menjelaskan bahwa dividen akan diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) per 24 Maret 2025 pukul 16.00 WIB.
Kesimpulan
Di tengah volatilitas pasar, saham BBCA menawarkan peluang investasi jangka panjang yang menarik dengan fundamental yang kuat, kinerja laba yang solid, dan kebijakan dividen yang menguntungkan. Meskipun mengalami koreksi pasar, potensi rebound dan target harga yang prospektif menjadikan BBCA sebagai pilihan yang patut dipertimbangkan bagi investor yang mencari stabilitas dan pertumbuhan dalam jangka panjang.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset dan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi.