Bitcoin Rebound di Atas 80.000 Dolar AS, Pasar Kripto Bergerak Positif di Tengah Bayang-Bayang Kebijakan Tarif Impor AS

Pasar Kripto Bangkit Kembali: Bitcoin Lampaui 80.000 Dolar AS

Pasar kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan pada hari Selasa, 8 April 2025, dengan Bitcoin berhasil melampaui angka 80.000 dolar AS setelah mengalami koreksi sebelumnya. Momentum positif ini juga dirasakan oleh sejumlah altcoin terkemuka, meskipun secara keseluruhan, pasar masih menghadapi tantangan mingguan.

Kinerja Pasar Kripto Terkini

Setelah sempat terperosok ke level 74.000 dolar AS, Bitcoin menunjukkan ketangguhannya dengan kembali menembus level psikologis 80.000 dolar AS. Kenaikan ini juga diikuti oleh beberapa altcoin yang mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam 24 jam terakhir, di antaranya HYPE, TAO, HBAR, MKR, KAS, SUI, dan RENDER, dengan lonjakan harga melebihi 10 persen.

Kendati demikian, secara mingguan, pasar kripto masih menunjukkan tren penurunan. Kapitalisasi pasar saat ini berada di angka 2,591 triliun dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada 1 April yang mencapai 2,766 triliun dolar AS. Data ini bersumber dari Coingecko, penyedia data kripto terkemuka.

Namun, ada sinyal positif yang muncul dari peningkatan volume perdagangan. Volume perdagangan melonjak dari 108 miliar dolar AS menjadi 239 miliar dolar AS, mengindikasikan minat yang meningkat dari para pelaku pasar.

Faktor Pendorong Pemulihan

Fahmi Almuttaqin, seorang analis dari Reku, mengaitkan penguatan pasar hari ini dengan ekspektasi positif terhadap data inflasi Amerika Serikat yang akan segera dirilis. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan diumumkan pada 10 April diharapkan memberikan sentimen positif jika sesuai dengan proyeksi ekonom di angka 2,5 persen secara tahunan. Jika proyeksi ini akurat, ini akan menjadi tingkat inflasi tahunan terendah sejak September tahun sebelumnya.

Ancaman Kebijakan Tarif Impor AS

Namun, Fahmi mengingatkan bahwa sentimen positif ini mungkin tidak bertahan lama. Meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi kebijakan baru Donald Trump terkait tarif impor dapat memicu gelombang inflasi baru. Indikator Tariff Fear gauge UBS menunjukkan penurunan dari 30 persen pada bulan Maret menjadi 11 persen pada bulan April, yang mengindikasikan bahwa pasar belum sepenuhnya memahami dampak dari kebijakan tarif ini.

Menurut UBS, tarif rata-rata impor AS berpotensi naik dari 2,5 persen menjadi 24 persen, yang dapat menyebabkan penyusutan ekonomi AS hingga 2 persen dan mendorong inflasi tahunan ke level 5 persen. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para investor dan pelaku pasar.

Bitcoin Sebagai Aset Hedge

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bitcoin dipandang sebagai aset hedge yang potensial, mirip dengan emas. Kenaikan harga emas yang mencapai rekor tertinggi baru-baru ini dapat mengalihkan perhatian investor ke Bitcoin sebagai alternatif yang menarik. Sentimen ini didukung oleh tren positif dalam instrumen ETF Bitcoin spot AS.

Pada periode 1-7 April, arus keluar neto tercatat sebesar 202,1 juta dolar AS, jauh lebih kecil dibandingkan dengan periode 1-7 Maret yang mencapai 739,2 juta dolar AS. Data ini bersumber dari Coinglass. Minimnya tekanan jual membuat Bitcoin semakin menarik bagi investor jangka panjang.

Strategi Investasi di Tengah Volatilitas

Fahmi merekomendasikan strategi akumulasi bertahap sebagai opsi untuk mempersiapkan portofolio menghadapi potensi kebangkitan sentimen positif. Bagi trader aktif, volatilitas pasar saat ini dapat dimanfaatkan untuk strategi jangka pendek. Ia juga menyarankan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) pada aset kripto berkapitalisasi besar, dengan memanfaatkan fitur diversifikasi seperti Packs di platform Reku yang memungkinkan investasi pada beberapa aset kripto sekaligus.

Kesimpulan

Pasar kripto menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menjanjikan, dengan Bitcoin memimpin kenaikan. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan potensi dampak kebijakan tarif impor AS. Investor perlu berhati-hati dan mempertimbangkan strategi investasi yang tepat untuk menghadapi volatilitas pasar.