Prabowo Subianto: Kepemimpinan Efektif Dibangun dengan Menggandeng Sumber Daya Manusia Unggul

Prabowo Subianto: Kepemimpinan Efektif Dibangun dengan Menggandeng Sumber Daya Manusia Unggul

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pandangannya mengenai esensi kepemimpinan yang efektif. Dalam sebuah sarasehan ekonomi yang diadakan di Menara Mandiri, Jakarta Selatan pada hari Selasa, 8 April 2025, Prabowo secara terbuka menyatakan bahwa kunci keberhasilan seorang pemimpin terletak pada kemampuannya untuk merangkul dan berkolaborasi dengan individu-individu cerdas dan kompeten.

Di hadapan para wartawan dan peserta sarasehan, Prabowo memulai dengan nada bercanda, mengakui keengganannya untuk terlalu terbuka dalam forum publik. "Aduh ini banyak media ya, nggak enak nih kalau aku terlalu terbuka nanti direkam terus. Live ya, aduh repot. Tapi sudah lah, kita transparan saja ya," ujarnya.

Namun, setelah itu, Prabowo dengan jujur mengakui bahwa dirinya bukanlah seorang siswa yang berprestasi tinggi di masa lalu, dan bahkan merasa tidak terlalu pintar saat ini. Pengakuan ini justru menjadi landasan bagi pandangannya tentang kepemimpinan. "Saya mau mengakui bahwa saya ini, saya memang waktu jadi siswa saya ini nggak terlalu hebat lah sebagai siswa, dan sekarang pun saya merasa saya tidak terlalu pintar. Tapi kiatnya seorang pemimpin, kuncinya adalah kumpulkan banyak orang pintar," tegasnya, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Prabowo kemudian mencontohkan dengan menunjuk jajaran menterinya yang hadir dalam sarasehan tersebut. Ia menekankan pentingnya mendengarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk para menteri dan akademisi yang kompeten. "Jadi kalau Anda perhatikan pembantu-pembantu saya banyak yang botak-botak ini, pintar-pintar. Pakai orang pintar, pakai professor, dengarkan dari mana pun," imbuhnya.

Pernyataan Prabowo ini menggarisbawahi filosofi kepemimpinan yang berorientasi pada kolaborasi dan pemanfaatan sumber daya manusia yang unggul. Dengan mengakui keterbatasannya sendiri, Prabowo justru menunjukkan kebijaksanaannya dalam mencari dan menghimpun individu-individu yang memiliki keahlian dan pengetahuan yang mendalam di bidangnya masing-masing.

Inti dari pesan Prabowo adalah:

  • Kerendahan Hati: Seorang pemimpin yang efektif tidak harus menjadi yang paling pintar, tetapi harus memiliki kerendahan hati untuk mengakui keterbatasannya.
  • Kolaborasi: Kepemimpinan yang sukses dibangun atas dasar kolaborasi dengan individu-individu yang kompeten dan berpengetahuan.
  • Pemanfaatan Sumber Daya: Seorang pemimpin harus mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya manusia yang tersedia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Keterbukaan: Mendengarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk para ahli dan akademisi, adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif.

Pernyataan Prabowo ini dapat diinterpretasikan sebagai komitmen untuk membangun pemerintahan yang inklusif dan berbasis pada keahlian, dengan melibatkan para profesional dan pakar di berbagai bidang untuk mengatasi tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi bangsa.