Prabowo Subianto Revitalisasi Kebijakan Impor: Penghapusan Kuota untuk Kebutuhan Esensial

Presiden Prabowo Subianto Mengumumkan Penghapusan Kuota Impor untuk Komoditas Esensial

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah signifikan dalam merevitalisasi kebijakan impor Indonesia dengan mengumumkan penghapusan sistem kuota impor, khususnya untuk komoditas yang secara langsung memengaruhi hajat hidup orang banyak. Keputusan ini diungkapkan dalam Sarasehan Ekonomi yang berlangsung di Menara Mandiri, Jakarta, pada hari Selasa, 18 April 2025.

Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo menegaskan perlunya penyederhanaan birokrasi dan memberikan keleluasaan kepada pelaku usaha yang memiliki kemampuan untuk melakukan impor. Beliau berpendapat bahwa penunjukan importir oleh pemerintah melalui sistem kuota hanya menghambat efisiensi dan menimbulkan potensi praktik yang tidak sehat.

"Saya perintahkan untuk menghilangkan kebijakan kuota impor, terutama untuk barang-barang yang menyangkut kebutuhan vital masyarakat. Siapa pun yang mampu dan ingin melakukan impor, silakan, dengan bebas," tegas Presiden Prabowo.

Rasionalisasi Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Keputusan ini didasari oleh keyakinan bahwa dunia usaha memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam menciptakan lapangan kerja. Presiden Prabowo menekankan pentingnya menciptakan iklim usaha yang kondusif dan memberikan kemudahan bagi para pengusaha.

"Kami berupaya untuk merampingkan dan mempermudah iklim usaha, agar para pengusaha merasa dimudahkan. Pengusaha adalah pencipta lapangan kerja, mereka adalah pelaku terdepan. Tentu mereka boleh mencari keuntungan, tetapi kami meminta agar para pengusaha membayar pajak dengan benar," jelasnya.

Presiden Prabowo secara eksplisit menyampaikan bahwa tidak ada lagi pembatasan kuota impor untuk komoditas yang esensial bagi kehidupan masyarakat. Beliau menyerukan agar semua pihak yang ingin melakukan impor diberikan kemudahan dan dukungan.

"Tidak perlu lagi ada kuota-kuota impor. Siapa pun yang ingin mengimpor daging, silakan. Siapa pun boleh mengimpor apa pun. Rakyat kita juga pandai, jangan membuat kuota hanya untuk perusahaan tertentu saja. Jangan lagi ada praktik seperti itu," pungkas Presiden Prabowo.

Implikasi dan Harapan

Penghapusan kuota impor ini diharapkan dapat:

  • Menurunkan harga komoditas esensial bagi masyarakat.
  • Meningkatkan ketersediaan barang di pasar.
  • Mendorong persaingan yang sehat antar pelaku usaha.
  • Menarik investasi baru di sektor perdagangan.
  • Menciptakan lapangan kerja baru.

Kebijakan ini merupakan langkah awal dalam upaya pemerintah untuk mereformasi sistem perdagangan Indonesia dan menciptakan ekonomi yang lebih terbuka dan kompetitif. Pemerintah berharap agar para pelaku usaha dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka di pasar global.

Dengan revitalisasi kebijakan impor ini, Presiden Prabowo menunjukkan komitmennya untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.