Presiden Prabowo Subianto Dorong Iklim Keterbukaan: Kritik Sebagai Katalis Kewaspadaan Pemerintah
Prabowo Subianto Tegaskan Penerimaan Kritik Demi Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih Baik
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen pemerintahannya untuk senantiasa terbuka terhadap kritik dan masukan dari berbagai pihak. Penegasan ini disampaikan dalam acara Sarasehan Ekonomi yang dihadiri oleh para investor dan ekonom di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/4/2025). Prabowo menekankan bahwa kritik, alih-alih dianggap sebagai gangguan, justru dipandang sebagai instrumen penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan efektivitas pemerintahan.
"Kita membuka diri untuk tanggapan, sanggahan, dan pertanyaan. Di era modern ini, seorang pemimpin harus responsif terhadap masukan. Kami tidak anti kritik, bahkan kami menyambutnya," ujar Prabowo dengan lugas.
Menurutnya, kritik konstruktif berperan vital dalam mengidentifikasi potensi kelemahan dan area yang memerlukan perbaikan. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi tantangan dan memastikan kebijakan yang diambil benar-benar efektif dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Peran Media dan Masyarakat dalam Mengawal Kebenaran
Kendati demikian, Prabowo juga mengingatkan pentingnya membedakan antara kritik yang membangun dengan disinformasi atau hoaks. Ia menekankan bahwa pemerintah akan secara aktif memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait informasi yang beredar di masyarakat, terutama jika informasi tersebut berpotensi menyesatkan atau menimbulkan keresahan.
"Kebohongan yang diulang-ulang dapat dianggap sebagai kebenaran. Hal ini tentu sangat berbahaya, terutama jika disinformasi tersebut digunakan untuk tujuan propaganda yang dapat mengganggu stabilitas negara," tegasnya.
Prabowo mencontohkan, meskipun secara faktual matahari terbit dari timur, jika ada pihak yang terus-menerus menyebarkan informasi bahwa matahari terbit dari barat, bukan tidak mungkin sebagian masyarakat akan mempercayai informasi yang salah tersebut. Oleh karena itu, peran media dan masyarakat dalam mengawal kebenaran dan melawan disinformasi menjadi sangat krusial.
Komitmen Pemerintah terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Pernyataan Prabowo ini menggarisbawahi komitmen pemerintahannya untuk menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dengan membuka diri terhadap kritik dan masukan, pemerintah berharap dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk membangun pemerintahan yang bersih, efektif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sarasehan Ekonomi yang dihadiri Prabowo tersebut merupakan wadah penting bagi pemerintah untuk berdialog langsung dengan para pelaku ekonomi dan mendengarkan aspirasi mereka. Diharapkan, forum-forum semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Mengakomodasi Kritik, Menjaga Stabilitas:
Prabowo Subianto dengan bijak menyeimbangkan penerimaan kritik dengan kewaspadaan terhadap potensi disinformasi. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintahannya untuk menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, sambil tetap menjaga stabilitas nasional. Pemerintah mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengawasi dan memberikan masukan konstruktif, namun juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap berita bohong yang dapat merusak tatanan sosial.