Gubernur Jawa Tengah Serukan Pembangunan Desa Pasca-Lebaran: Hindari Urbanisasi Tanpa Kepastian
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat Jawa Tengah menjelang arus balik Lebaran. Beliau mengajak warga, terutama yang belum memiliki pekerjaan tetap, untuk mempertimbangkan kembali rencana merantau ke kota-kota besar. Seruan ini didasari kekhawatiran akan potensi masalah urbanisasi yang seringkali meningkat pasca-Lebaran, dimana banyak warga desa berbondong-bondong mencari pekerjaan di kota dengan harapan yang belum pasti.
Dalam pernyataannya di kantornya pada hari Selasa, 8 April 2025, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya membangun desa sebagai solusi yang lebih berkelanjutan. "Upaya Pemerintah Provinsi kepada masyarakat kita, selama di kota belum punya pekerjaan yang tetap, di desa saja kita membangun. Jadi silakan kita membangun desa," ujarnya. Beliau meyakini bahwa dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa dan dukungan program dari pemerintah provinsi, masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan tanpa harus meninggalkan kampung halaman.
Lebih lanjut, Gubernur Luthfi menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung pembangunan desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Beberapa program yang disinggung antara lain:
- Kecamatan Berdaya: Program ini bertujuan untuk memberdayakan kecamatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik di wilayah pedesaan.
- Basis Pembangunan Desa: Inisiatif ini fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan potensi ekonomi lokal di tingkat desa.
- Koperasi Merah Putih: Program yang digagas oleh Presiden RI ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa melalui pengembangan produk unggulan dan potensi wisata desa.
Selain program-program tersebut, Gubernur Luthfi juga menyoroti potensi desa wisata dan produk unggulan desa sebagai daya tarik yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan adanya program-program tersebut dan potensi desa yang ada, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Imbauan Gubernur Luthfi ini bukan tanpa alasan. Urbanisasi yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai masalah sosial dan ekonomi di perkotaan, seperti peningkatan angka pengangguran, kemacetan, dan masalah perumahan. Oleh karena itu, dengan membangun desa, diharapkan dapat mengurangi tekanan urbanisasi dan menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
"Oleh karena itu masyarakat kita saya imbau untuk tidak coba-coba atau istilahnya mengadu nasib yang belum jelas ke kota. Kita di desa saja, saya yakin para bupati sudah sama nafasnya untuk membangun desa itu dari kita sendiri," tegasnya. Gubernur Luthfi berharap, dengan sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan masyarakat, pembangunan desa di Jawa Tengah dapat berjalan dengan optimal dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat.
Dengan demikian, ajakan Gubernur Jawa Tengah ini merupakan seruan untuk membangun optimisme dan kemandirian di tingkat desa. Alih-alih mencari peruntungan yang belum pasti di kota, masyarakat diajak untuk bersama-sama membangun desa, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup di lingkungan tempat mereka tinggal. Pembangunan desa menjadi kunci untuk mewujudkan Jawa Tengah yang lebih maju dan sejahtera.