KNKT Dorong Penerapan Standar Keselamatan Ketat untuk Bus dan Truk Guna Minimalisir Fatalitas Kecelakaan
KNKT Dorong Penerapan Standar Keselamatan Ketat untuk Bus dan Truk Guna Minimalisir Fatalitas Kecelakaan
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus berupaya menekan angka kecelakaan yang melibatkan bus dan truk, mengingat potensi fatalitas yang tinggi akibat dimensi dan bobot kendaraan yang besar. Upaya ini difokuskan pada peningkatan standar keselamatan di tingkat perusahaan.
Ketua Sub Komite Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan, menekankan bahwa keselamatan bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari serangkaian proses yang terencana dan terukur. Menurutnya, perusahaan transportasi memiliki peran sentral dalam menciptakan ekosistem keselamatan yang berkelanjutan.
"Keselamatan adalah hasil dari proses yang komprehensif. Dimulai dari inisiatif perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko, dilanjutkan dengan penerapan mekanisme dan prosedur yang ketat, hingga menghasilkan output berupa performa kendaraan yang optimal, kondisi pengemudi yang prima, dan emisi yang terkendali. Outcome yang kita harapkan adalah kelancaran lalu lintas, keselamatan pengguna jalan, dan lingkungan yang terjaga," jelas Wildan.
Pentingnya Standar Keselamatan Internal Perusahaan
KNKT mendorong perusahaan-perusahaan transportasi untuk mengembangkan dan menerapkan standar keselamatan internal yang komprehensif. Standar ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kesehatan dan kompetensi pengemudi, hingga kondisi kendaraan, manajemen waktu kerja, dan penanganan kondisi darurat.
Berikut adalah beberapa elemen kunci yang perlu diperhatikan dalam penyusunan standar keselamatan perusahaan:
- Standar Kesehatan Pengemudi: Pemeriksaan kesehatan rutin, tes narkoba, dan evaluasi kondisi psikologis.
- Manajemen Waktu Kerja: Pembatasan jam kerja pengemudi untuk mencegah kelelahan.
- Kompetensi Pengemudi: Pelatihan dan sertifikasi yang memadai untuk memastikan pengemudi memiliki keterampilan yang dibutuhkan.
- Standar Kendaraan: Pemeliharaan rutin, pemeriksaan teknis berkala, dan penggunaan teknologi keselamatan seperti sistem pengereman ABS dan kontrol stabilitas.
- Manajemen Muatan: Pembatasan muatan sesuai dengan kapasitas kendaraan untuk menjaga stabilitas dan menghindari kerusakan jalan.
- Penanganan Kondisi Darurat: Prosedur yang jelas dan pelatihan bagi pengemudi dalam menghadapi situasi darurat seperti kecelakaan atau kerusakan kendaraan.
Wildan menambahkan, "KNKT siap memberikan pendampingan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan standar keselamatan internal mereka. Kami memiliki keahlian dan pengalaman yang dapat membantu perusahaan mengidentifikasi risiko, merancang prosedur, dan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam keselamatan transportasi."
Contoh Praktik Baik dan Dampaknya
Wildan mencontohkan beberapa perusahaan yang telah berhasil menerapkan standar keselamatan yang ketat, seperti Transjakarta dan Pertamina. Penerapan standar ini terbukti efektif dalam meminimalkan risiko kecelakaan dan mengurangi angka kematian di jalan.
"Dengan adanya standar yang jelas dan ditegakkan secara konsisten, risiko kecelakaan dapat diminimalkan. Ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan keselamatan seluruh pengguna jalan dan menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman dan nyaman," pungkas Wildan.
KNKT berharap upaya ini dapat mendorong kesadaran dan komitmen perusahaan-perusahaan transportasi untuk menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap aspek operasional mereka.