BSI Kokohkan Diri Sebagai Pembayar Zakat Terbesar di Indonesia dengan Kontribusi Rp787,5 Miliar dalam Empat Tahun

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menorehkan prestasi gemilang sebagai institusi keuangan syariah dengan komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial. Hal ini dibuktikan dengan penyerahan zakat senilai Rp268,5 miliar pada tahun 2024, yang secara simbolis diserahkan oleh Plt. Direktur Utama BSI, Bob T Ananta, kepada Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), KH Noor Achmad di Istana Negara, Jakarta. Acara bersejarah yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ini semakin mengukuhkan posisi BSI sebagai pembayar zakat terbesar di Indonesia.

Kontribusi zakat BSI pada tahun 2024 tersebut, lebih dari 50 persen dari target pengumpulan zakat, infak, dan sedekah Baznas selama bulan Ramadhan 2025 yang mencapai Rp509,5 miliar. Target ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 18,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp430 miliar. Dengan penambahan zakat di tahun 2024, BSI telah menyalurkan total zakat sebesar Rp787,5 miliar sejak tahun 2021 hingga 2024. Rinciannya adalah Rp123,17 miliar pada 2021, Rp173,06 miliar pada 2022, dan Rp222,77 miliar pada 2023. Peningkatan jumlah zakat yang disalurkan setiap tahunnya ini sejalan dengan pertumbuhan laba bersih perusahaan yang solid.

Zakat Sebagai Cermin Syukur dan Gotong Royong

Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa zakat merupakan wujud syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Zakat juga mencerminkan semangat gotong royong dan upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial di masyarakat. Beliau berharap, zakat dapat menjadi instrumen efektif dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Potensi zakat nasional sendiri diperkirakan mencapai Rp327 triliun, namun realisasinya pada tahun 2025 baru mencapai Rp41 triliun. Pemerintah meyakini bahwa dengan anggaran sekitar Rp30 triliun, kemiskinan absolut dapat diatasi.

Ketua Baznas, KH Noor Achmad, mengapresiasi BSI atas kontribusinya yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berzakat. Ia optimis bahwa penyaluran zakat secara simbolis di Istana Negara akan memacu pertumbuhan pembayaran zakat dari masyarakat di seluruh Indonesia sebesar 30 hingga 40 persen per tahun. Pihaknya sepakat dengan Presiden bahwa potensi zakat yang besar perlu dioptimalkan melalui berbagai kementerian, lembaga, otoritas, dan perusahaan negara. Jumlah muzaki (pemberi zakat) di Indonesia terus mengalami peningkatan, dari 27 juta orang pada tahun 2023 menjadi 28,1 juta orang pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan tingginya kepedulian masyarakat Indonesia untuk membantu sesama.

Zakat Disalurkan ke Sektor Strategis

Zakat yang terkumpul disalurkan ke berbagai sektor strategis, seperti ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. KH Noor Achmad secara khusus memberikan apresiasi kepada BSI sebagai lembaga yang mampu memberikan contoh positif dalam pengelolaan dan penyaluran zakat dengan nilai yang sangat besar.

Kemudahan Pembayaran Zakat Melalui BYOND by BSI

Selain menyalurkan zakat perusahaan dan karyawan, BSI juga menyediakan platform digital BYOND by BSI untuk memudahkan nasabah dalam melakukan pembayaran zakat. Hingga 19 Maret 2025, total penghimpunan zakat melalui e-channel BSI telah mencapai Rp11,87 miliar secara year-to-date. Dalam penghimpunan dan penyaluran zakat, BYOND by BSI bekerja sama dengan sejumlah lembaga amil zakat (LAZ) terpercaya di Indonesia, termasuk Baznas, BSI Maslahat, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Yatim, DT Peduli, dan 18 LAZ nasional lainnya.

Dengan berbagai inovasi dan komitmen yang kuat, BSI terus berupaya untuk menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi masyarakat Indonesia, serta berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial melalui pengelolaan zakat yang optimal.

Berikut daftar lembaga amil zakat (LAZ) yang bekerja sama dengan BYOND by BSI:

• Baznas
• BSI Maslahat
• Dompet Dhuafa
• Rumah Zakat
• Rumah Yatim
• DT Peduli
• 18 LAZ nasional lainnya