Jawa Tengah Catat Lonjakan Wisatawan pada Libur Lebaran 2025: Destinasi Gratis Jadi Magnet Utama

Jawa Tengah Alami Peningkatan Signifikan Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2025

Semarang - Jawa Tengah mencatatkan angka kunjungan wisatawan yang menggembirakan selama periode libur Lebaran 2025. Lebih dari 3,7 juta wisatawan membanjiri berbagai destinasi wisata di seluruh provinsi, menunjukkan geliat positif sektor pariwisata pasca pandemi.

Data dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah menunjukkan bahwa total 3.716.906 wisatawan mengunjungi 1.300 destinasi wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota selama periode 21 Maret hingga 7 April 2025. Angka ini memberikan indikasi pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata yang signifikan di Jawa Tengah.

Kepala Disporapar Jawa Tengah, Agung Hariyadi, menjelaskan bahwa tren wisata pada Lebaran kali ini menunjukkan preferensi wisatawan terhadap destinasi wisata terbuka dan gratis. Faktor ekonomi dan keinginan untuk menikmati suasana liburan tanpa terbebani biaya tiket masuk menjadi pertimbangan utama.

"Kami melihat adanya pergeseran perilaku wisatawan. Mereka lebih memilih tempat-tempat wisata publik yang tidak memungut biaya. Hal ini terbukti dari tingginya angka kunjungan di Kota Lama Semarang," ujar Agung.

Berikut adalah daftar destinasi wisata terpopuler di Jawa Tengah selama libur Lebaran 2025:

  • Kota Lama Semarang: 248.014 pengunjung
  • Event Festival Balon Kembaran Kalikajar, Wonosobo: 124.000 pengunjung
  • Taman Wisata Candi Prambanan, Klaten: 115.366 pengunjung
  • Pantai Alam Indah, Kota Tegal: 77.970 wisatawan
  • Pantai Karang Jahe, Rembang: 64.057 pengunjung
  • Masjid Agung Demak: 63.935 pengunjung
  • Pantai Wonokerto, Kabupaten Pekalongan: 52.000 orang
  • Desa Wisata Serang, Wonosobo: 48.019 wisatawan
  • Guci, Kabupaten Tegal: 45.281 pengunjung

Selain destinasi wisata alam dan budaya, pusat kuliner dan perbelanjaan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Agung Hariyadi menambahkan bahwa banyak wisatawan yang menghabiskan waktu untuk berburu kuliner khas Jawa Tengah dan berbelanja oleh-oleh di pusat-pusat perbelanjaan.

"Pusat-pusat kuliner dan perbelanjaan sangat ramai dikunjungi wisatawan. Ini menunjukkan bahwa wisata kuliner dan belanja juga menjadi bagian penting dari pengalaman liburan mereka," kata Agung.

Lonjakan wisatawan selama libur Lebaran 2025 ini memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Sektor perhotelan, transportasi, kuliner, dan kerajinan tangan mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap tren positif ini dapat terus berlanjut dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata secara berkelanjutan.

Strategi Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah

Melihat antusiasme wisatawan yang tinggi terhadap destinasi wisata gratis, Disporapar Jawa Tengah berencana untuk lebih fokus pada pengembangan potensi wisata lokal yang mudah diakses dan terjangkau. Peningkatan fasilitas umum, penataan kawasan wisata, dan promosi yang efektif menjadi prioritas utama.

Selain itu, pengembangan desa wisata juga menjadi salah satu fokus utama. Desa-desa wisata yang memiliki potensi alam dan budaya yang unik akan didorong untuk mengembangkan produk wisata yang menarik dan berkualitas. Pelatihan dan pendampingan akan diberikan kepada masyarakat setempat agar dapat mengelola desa wisata secara profesional dan berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pendukung pariwisata, seperti jalan, jembatan, dan transportasi publik. Kemudahan aksesibilitas diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Tengah.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari seluruh pihak, sektor pariwisata Jawa Tengah diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah.