Gubernur Pramono Resmi Melepas Ribuan Santri Gontor dari Ibukota
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi melepas 1.700 santri Pondok Modern Darussalam Gontor untuk kembali ke pesantren mereka di Ponorogo, Jawa Timur. Acara pelepasan yang berlangsung meriah ini diselenggarakan di Silang Monas sisi tenggara, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/4/2025), menandai komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung pendidikan berbasis pesantren. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali.
"Hari ini, kita bersama-sama melepas 1.024 santri secara simbolis. Sebagian besar, yaitu 676 santri, telah berangkat lebih awal," ungkap Gubernur Pramono dalam sambutannya. Beliau menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pondok Modern Darussalam Gontor atas kontribusinya dalam mencetak generasi muda yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi bagi bangsa. Gontor, menurutnya, telah menjadi salah satu pilar penting dalam pendidikan Islam modern di Indonesia.
Gubernur Pramono juga memberikan penghargaan khusus kepada Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Jakarta atas peran aktif mereka dalam mendukung dan mendampingi para santri selama proses persiapan keberangkatan. "Peran IKPM sangat krusial dalam memastikan kelancaran proses ini. Dukungan dan pendampingan yang mereka berikan sangat berarti bagi para santri dan orang tua," ujarnya.
Dalam pesannya kepada para santri, Gubernur Pramono berpesan agar mereka dapat memanfaatkan kesempatan belajar di Gontor dengan sebaik-baiknya. Ia menekankan pentingnya menyeimbangkan antara penguatan fondasi agama dan perluasan wawasan umum. "Jadilah duta Jakarta yang membawa citra positif melalui akhlak yang baik, semangat belajar, dan prestasi yang membanggakan. Kuatkan fondasi agama, perdalam ilmu pengetahuan, dan perluas wawasan agar kelak menjadi pemimpin yang amanah dan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara," tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Pramono mengajak seluruh orang tua santri untuk terus memberikan dukungan moral kepada anak-anak mereka. Doa dan dukungan orang tua, menurutnya, sangat penting bagi keberhasilan para santri dalam menuntut ilmu dan membentuk karakter. Ia juga menekankan bahwa pendidikan pesantren bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, akhlak, dan kepemimpinan.
Dukungan Pemerintah untuk Pendidikan Pesantren
Gubernur Pramono juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus mendukung kemajuan pendidikan pesantren. Ia menjelaskan bahwa kolaborasi lintas sektor dengan berbagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah akan terus diperkuat guna meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren. Dukungan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari peningkatan infrastruktur, pengembangan kurikulum, hingga peningkatan kompetensi tenaga pengajar.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia, berilmu pengetahuan, dan memiliki rasa cinta tanah air. Oleh karena itu, dukungan terhadap pendidikan pesantren merupakan investasi penting bagi masa depan bangsa.
Pentingnya Peran Pesantren di Era Globalisasi
Dalam era globalisasi yang penuh tantangan, peran pesantren semakin penting dalam membentengi generasi muda dari pengaruh negatif budaya asing. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, seperti gotong royong, toleransi, dan cinta tanah air.
Gubernur Pramono berharap agar Pondok Modern Darussalam Gontor dapat terus menjadi contoh bagi pesantren-pesantren lain di Indonesia dalam mengembangkan pendidikan Islam modern yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman. Ia juga berharap agar para alumni Gontor dapat terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Acara pelepasan santri Gontor ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang tokoh agama. Doa dipanjatkan agar para santri diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu, diberikan kesehatan, dan dapat kembali ke Jakarta dengan membawa ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Rincian Jumlah Santri yang Berangkat:
- Gelombang Pertama: 676 santri
- Gelombang Kedua (dilepas di Monas): 1.024 santri
- Total: 1.700 santri