Prabowo Ungkap Alasan Penunjukan Thaksin Shinawatra Sebagai Penasihat Danantara: Jaringan Luas dan Kesediaan Kontribusi Tanpa Imbalan

Prabowo Subianto Beberkan Pertimbangan di Balik Penunjukan Thaksin Shinawatra di Danantara

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan alasan di balik penunjukan mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, sebagai Dewan Penasehat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Penjelasan ini disampaikan Prabowo saat berdialog dengan sejumlah pemimpin redaksi media di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, pada 6 April 2025.

Menurut Prabowo, Thaksin memiliki jaringan dan pengalaman yang luas di bidang investasi dan pembangunan. Faktor krusial lainnya adalah kesediaan Thaksin untuk berkontribusi secara pro bono, tanpa mengharapkan imbalan finansial.

"Beliau punya jaringan yang sangat luas, pengalaman yang besar, dan bersedia membantu tanpa dibayar," tegas Prabowo, seperti dikutip dari rekaman wawancara yang diunggah di kanal YouTube Kompas.com.

Tokoh Lainnya Turut Berkontribusi Secara Sukarela

Selain Thaksin, Prabowo juga menyebutkan beberapa tokoh terkemuka lainnya yang bersedia memberikan kontribusi sukarela untuk Danantara. Nama-nama seperti ekonom Jeffrey Sachs dan investor Ray Dalio juga masuk dalam jajaran Dewan Penasehat BPI Danantara dan tidak meminta bayaran atas jasa mereka.

Prabowo menjelaskan bahwa tokoh-tokoh tersebut umumnya hanya meminta fasilitas dasar seperti akomodasi dan transportasi selama berada di Indonesia.

"Ray Dalio tidak meminta bayaran. Jeffrey Sachs juga tidak. Paling-paling mereka hanya meminta agar disediakan hotel dan transportasi saat mereka datang ke Indonesia. Bahkan tiket pesawat pun kita tanggung," ungkap Prabowo.

Ia menambahkan, "Berkali-kali saya sampaikan, banyak tokoh-tokoh yang bersedia membantu kita tanpa mengharapkan imbalan."

Prabowo Hindari Intervensi Politik Internal Thailand

Menanggapi kontroversi terkait penunjukan Thaksin, Prabowo menegaskan bahwa ia tidak ingin mencampuri urusan politik internal Thailand. Ia mengakui bahwa Thaksin adalah figur politik yang pernah mengalami kudeta, meskipun berulang kali memenangkan mandat rakyat.

"Thaksin adalah tokoh politik yang pernah dikudeta. Beliau berkali-kali memenangkan mandat rakyat namun dikudeta. Tentunya ada faktor-faktor tertentu di balik itu. Tapi saya tidak ingin terlibat dalam politik domestik Thailand. Saya harap Anda memahami," jelas Prabowo.

Penunjukan Thaksin sebagai Dewan Penasihat Danantara sempat menuai sorotan publik mengingat rekam jejaknya yang tidak sepenuhnya bersih. Thaksin pernah menghadapi tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan selama menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand.

Struktur organisasi dan susunan pengurus Danantara diumumkan secara resmi oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, di Jakarta pada Senin, 24 Maret 2025.

Sebagai informasi tambahan, Thaksin Shinawatra merupakan figur politik senior di Thailand yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dari tahun 2001 hingga 2006. Ia digulingkan melalui kudeta militer pada tahun 2006 dan sejak saat itu hidup dalam pengasingan.