Reformasi TPP Bengkulu: Kinerja ASN Jadi Penentu Utama, Gubernur Gulirkan Sejumlah Program Prioritas

Reformasi TPP Bengkulu: Kinerja ASN Jadi Penentu Utama, Gubernur Gulirkan Sejumlah Program Prioritas

BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan mengambil langkah berani dengan mereformasi sistem pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Perubahan ini menandai era baru yang lebih menekankan pada kinerja individu sebagai dasar utama dalam menentukan besaran TPP yang diterima.

Dalam apel perdana pasca libur Lebaran yang dihadiri ribuan ASN, Gubernur Helmi Hasan dengan tegas menyatakan bahwa praktik lama pembayaran TPP secara merata tanpa mempertimbangkan kontribusi pegawai akan dihentikan. Kebijakan ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan prinsip reward and punishment secara adil dan transparan.

"Pembayaran TPP selama ini yang dibayarkan 100 persen tanpa melihat kinerja adalah kebiasaan lama. Sekarang, TPP akan disesuaikan dengan kinerja masing-masing," ujar Gubernur Helmi Hasan.

Skema Baru TPP Berbasis Kinerja

Skema baru ini akan mengacu pada akumulasi kinerja masing-masing ASN. Artinya, ASN yang menunjukkan kinerja optimal akan mendapatkan TPP secara penuh (100 persen), sementara mereka yang kinerjanya kurang memuaskan akan menerima TPP yang lebih rendah. Sistem ini diharapkan dapat memotivasi ASN untuk meningkatkan kualitas kerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Bantuan Korban Kebakaran dan Peningkatan Infrastruktur

Selain reformasi TPP, Gubernur Helmi Hasan juga menyoroti sejumlah isu penting lainnya. Ia menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah kebakaran yang menimpa delapan kepala keluarga di Kota Bengkulu. Sebagai bentuk solidaritas, Pemprov Bengkulu akan memberikan bantuan sebesar Rp 25 juta per KK, serta membantu membangun kembali rumah-rumah yang hancur. Bahkan, Gubernur menawarkan tempat tinggal sementara di rumah dinas gubernur bagi para korban kebakaran yang membutuhkan.

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga memberikan perhatian serius terhadap pengembangan infrastruktur. Gubernur Helmi Hasan menyinggung masalah pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang sedang ditangani oleh Pelindo. Ia berharap kapal Ferry Pulo Telo yang melayani rute ke Pulau Enggano dapat segera beroperasi kembali.

"Saya terus memantau pengerukan yang sedang berlangsung, mudah-mudahan kapal penumpang dan sembako ke Pulau Enggano bisa berangkat hari ini," kata Helmi.

Revitalisasi Pelabuhan dan Perbaikan Infrastruktur Jalan

Lebih lanjut, Gubernur Helmi Hasan mengungkapkan rencana revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai dengan anggaran sebesar Rp 1 triliun. Proyek ini diharapkan akan menjadikan Pelabuhan Pulau Baai sebagai pelabuhan terbaik di wilayah sekitar. Selain itu, Pemprov Bengkulu juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 600 miliar untuk perbaikan jalan dan jembatan di seluruh wilayah Bengkulu. Anggaran ini berasal dari hasil efisiensi anggaran Pemprov Bengkulu.

Program Unggulan Pemprov Bengkulu

Pemerintah Provinsi Bengkulu juga menggulirkan sejumlah program unggulan lainnya, antara lain:

  • Pembagian 129 ambulans gratis untuk desa-desa di Bengkulu.
  • Penyediaan 100 kontainer sampah untuk kabupaten dan kota.
  • Bantuan hukum gratis untuk kepala desa dan pemerintah desa.
  • Pembagian baju batik Besurek khas Bengkulu.

Bantuan hukum gratis ini bertujuan agar kepala desa dan perangkat desa dapat menjalankan tugas dengan tenang dan tanpa rasa khawatir.

Imbauan Bijak Bermedia Sosial

Di akhir sambutannya, Gubernur Helmi Hasan mengingatkan para ASN untuk bijak dalam menggunakan media sosial, terutama dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Ia menekankan pentingnya menyampaikan kritik secara langsung kepada pihak berwenang atau pimpinan, bukan melalui platform media sosial.

"ASN boleh mengkritik, tapi jangan di media sosial. Sampaikan kepada yang berwenang atau pimpinan," tegasnya.

Apel perdana tersebut diakhiri dengan acara halal bi halal antara gubernur, wakil gubernur, dan seluruh ASN Pemprov Bengkulu.