Sektor Perikanan Indonesia Catat Kinerja Gemilang: Ekspor Lampaui Rp 1 Triliun di Tengah Libur Lebaran

Kinerja Ekspor Perikanan Indonesia Moncer di Tengah Libur Lebaran

Sektor perikanan Indonesia menunjukkan resiliensi dan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan mencatatkan nilai ekspor yang fantastis, melampaui Rp 1 triliun selama periode libur Lebaran 2025. Data ini dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang menunjukkan performa ekspor yang kuat dari tanggal 24 Maret hingga 2 April.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif 47 unit pelaksana teknis (UPT) Badan Mutu yang tersebar di seluruh Indonesia. Unit-unit ini tetap beroperasi secara optimal selama libur panjang, memastikan penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) berjalan lancar. SMKHP menjadi krusial karena ikan merupakan salah satu komoditas ekspor non-migas andalan Indonesia yang menembus pasar global hingga 140 negara.

Volume dan Frekuensi Ekspor

Secara rinci, Ishartini menyampaikan bahwa total ekspor perikanan nasional selama periode H-7 hingga H+1 Lebaran mencapai 2.774 kali pengiriman, dengan volume keseluruhan mencapai 20.225.966 kg atau lebih dari 20 ribu ton. Nilai ekspor ini diperkirakan mencapai Rp 1 triliun. Beberapa komoditas perikanan unggulan Indonesia yang mendominasi pasar global antara lain:

  • Udang
  • Tuna-skipjack
  • Cephalopoda (cumi dan gurita)
  • Kepiting
  • Rumput laut

Destinasi Ekspor yang Diversifikasi

Destinasi ekspor perikanan Indonesia selama libur Lebaran sangat beragam, mencerminkan daya saing produk perikanan nasional di pasar internasional. Negara-negara tujuan ekspor tersebut meliputi:

  • Australia
  • Thailand
  • Uni Emirat Arab
  • Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
  • Jerman
  • Hong Kong
  • India
  • Italia
  • Jepang
  • Malaysia
  • Qatar
  • Singapura
  • China Taipei
  • Amerika Serikat
  • Belanda
  • Timor Leste
  • Vietnam
  • Korea
  • Kuwait
  • Filipina
  • Spanyol
  • Perancis
  • Yordania
  • Irlandia
  • Puerto Rico
  • Zimbabwe
  • Meksiko

"Berdasarkan catatan antara 24 Maret - 2 April atau H+1 Lebaran ekspor perikanan tetap jalan terus di 32 provinsi," jelas Ishartini. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas ekspor perikanan tetap berjalan aktif di berbagai wilayah Indonesia meskipun dalam suasana libur Lebaran.

Kontribusi Daerah dan Kelancaran Proses Ekspor

Ishartini juga merinci kontribusi ekspor dari berbagai wilayah kerja UPT Badan Mutu selama periode libur Lebaran. Sumatera Utara mencatat 413 kali ekspor dengan total 4.540.893 kg, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat 18 kali ekspor dengan total 13.159 kg, dan Kepulauan Riau sebanyak 54 kali ekspor dengan total 227.822 kg. Bali mencatat 159 kali ekspor dengan total 312.902 kg, Sulawesi Selatan mencatat 131 kali ekspor dengan total 1.850.855 kg, Kalimantan Selatan 19 kali ekspor dengan total 22.974 kg, Jawa Timur melalui Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 133 kali ekspor dengan total 2.850.832 kg, Bangka Belitung sebanyak 11 kali ekspor dengan total 41.290 Kg, serta Papua Barat Daya melalui Sorong 17 kali ekspor dengan total 46.047 kg.

"Secara umum dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia proses ekspor terlayani dengan baik walaupun tanggal merah. Alhamdulillah juga seluruh kegiatan ekspor tidak ada kendala di negara tujuan, karena memang seluruh negara sudah terinfo tentang HC Mutu yang merupakan jaminan bahwa produk perikanan telah melalui proses sesuai standar sanitasi, higiene dan keamanan pangan yg berlaku internasional," pungkas Ishartini. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya jaminan mutu dan keamanan pangan dalam menjaga kelancaran ekspor perikanan Indonesia di pasar global.

Kinerja positif sektor perikanan ini memberikan harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh sumber daya kelautan dan perikanan. Diharapkan, tren positif ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa depan.