Elon Musk Dikabarkan Akan Tinggalkan Jabatan di Pemerintahan Trump: Fakta atau 'Fake News'?

Elon Musk dan Kabar Pengunduran Diri dari Pemerintahan Trump: Simpang Siur Informasi

Kabar mengenai potensi pengunduran diri Elon Musk dari jabatannya di pemerintahan Presiden Donald Trump menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Musk, yang saat ini menjabat sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE), sebuah lembaga yang dibentuk dengan tujuan mengefisienkan pengeluaran negara, dilaporkan akan mengakhiri masa baktinya dalam beberapa bulan mendatang. Namun, kejelasan mengenai kebenaran informasi ini masih menjadi perdebatan.

Pernyataan Trump dan Bantahan Musk

Presiden Trump, dalam sebuah wawancara, mengindikasikan bahwa Musk akan mundur dari jabatannya. Trump memuji Musk sebagai sosok yang luar biasa dan salah satu pemikir terbaik, tetapi juga menyinggung banyaknya perusahaan yang harus diurus oleh Musk. "Elon luar biasa – benar-benar salah satu pemikir terbaik di luar sana – tapi dia punya banyak perusahaan yang harus diurus. Dia sudah melakukan apa yang kami minta, dan saya rasa dia akan mundur dalam beberapa bulan," ujar Trump, seperti dikutip dari CNBC.

Namun, pernyataan Trump ini mendapat tanggapan langsung dari Elon Musk melalui akun X/Twitter pribadinya. Musk secara tegas membantah kabar tersebut dan menyebutnya sebagai "fake news". Bantahan ini menimbulkan kebingungan dan pertanyaan mengenai keabsahan informasi yang beredar.

Batasan Masa Jabatan SGE

Seorang pejabat senior pemerintah menjelaskan kepada NBC bahwa masa jabatan Musk sebagai pegawai pemerintah khusus (special government employee/SGE) akan segera berakhir. Status SGE membatasi jumlah hari kerja seseorang menjadi 130 hari per tahun. Mengingat Musk mulai bertugas pada 20 Januari, masa jabatan SGE-nya akan berakhir pada akhir Mei. Hal ini sejalan dengan informasi yang beredar, walaupun dibantah oleh Musk sendiri.

Peran Musk di DOGE dan Potensi Peran Penasihat

Selama menjabat sebagai kepala DOGE, Musk dikenal aktif dalam mendorong penyederhanaan birokrasi dan efisiensi lembaga pemerintah federal. Ia menargetkan pemangkasan anggaran federal sebesar 1 triliun dollar AS, atau sekitar 15 persen dari total pengeluaran. DOGE mengklaim telah mencapai penghematan sebesar 130 miliar dollar AS pada akhir Maret 2025.

Terlepas dari statusnya di pemerintahan, Wakil Presiden JD Vance menegaskan bahwa Musk akan terus menjadi "teman sekaligus penasihat" bagi pemerintahan Trump. Hal ini mengindikasikan bahwa Musk akan tetap terlibat dalam memberikan masukan dan saran kepada pemerintah, meskipun tidak lagi menjabat sebagai kepala DOGE.

Kesimpulan: Masa Depan Keterlibatan Musk dalam Pemerintahan

Kabar mengenai pengunduran diri Elon Musk dari pemerintahan Trump masih belum sepenuhnya jelas. Pernyataan Trump mengindikasikan potensi pengunduran diri, sementara Musk membantahnya secara langsung. Batasan masa jabatan SGE menjadi faktor yang relevan dalam konteks ini. Terlepas dari status formalnya, Musk diperkirakan akan tetap menjalin hubungan dekat dengan pemerintahan Trump sebagai penasihat. Keterlibatan Musk dalam upaya efisiensi pemerintah dan kontribusinya sebagai seorang inovator tetap menjadi sorotan, meskipun ada ketidakpastian mengenai peran resminya di masa depan.