Agen Antony Kritik Amorim: Kegagalan di MU Bukan Masalah Fisik, Tapi Manajemen Klub

Agen Antony Bantah Klaim Amorim, Sorot Manajemen Manchester United

Junior Pedroso, agen Antony, memberikan tanggapan tajam terhadap pernyataan pelatih Sporting CP, Ruben Amorim, yang menghubungkan performa buruk Antony di Manchester United dengan kondisi fisiknya. Pedroso tegas membantah klaim tersebut dan bahkan menilai Amorim telah meremehkan kualitas Liga Spanyol.

Pernyataan Amorim muncul setelah Antony menunjukkan performa impresif sejak dipinjamkan ke Real Betis pada Januari lalu. Dalam tujuh penampilannya di La Liga dan Liga Konferensi Eropa, Antony telah mencetak tiga gol dan dua assist – sebuah kontras tajam dengan catatannya di Manchester United. Selama dua setengah musim bersama Setan Merah, Antony hanya mampu mencetak 12 gol dan 5 assist dalam 96 penampilan, dengan hanya satu gol tercipta dalam 14 pertandingan musim 2024/25.

Pedroso menekankan bahwa performa gemilang Antony di Spanyol menunjukkan bahwa masalahnya bukanlah kondisi fisik, melainkan lingkungan dan metode pelatihan di Manchester United. "Pernyataan pelatih Amorim, meskipun mungkin bukan niatnya, secara tidak langsung merendahkan La Liga dan kompetisi di Spanyol," tegas Pedroso, seperti dikutip dari Football365. "Sepakbola Spanyol memiliki salah satu liga paling kompetitif di dunia, dengan tim-tim papan atas yang secara konsisten bersaing di final Liga Champions dan Liga Europa." Ia menambahkan bahwa keberhasilan Antony di Real Betis justru menggarisbawahi kualitas Liga Spanyol dan menyoroti masalah yang sebenarnya ada di Manchester United.

Pedroso melanjutkan dengan mempertanyakan manajemen Manchester United, yang menurutnya bertanggung jawab atas kegagalan beberapa pemainnya untuk bersinar di Old Trafford. "Kenyataannya, Antony sejak bergabung dengan Real Betis telah menjadi salah satu pemain terbaik di timnya dan di kompetisi tersebut, menunjukkan potensi penuhnya ketika diberi kondisi yang tepat untuk mengembangkan permainannya," ujar Pedroso. Ia menyoroti kasus Antony sebagai contoh dari banyak pemain yang kesulitan di Manchester United, tetapi kemudian meraih kesuksesan di klub lain. "Ini menunjukkan bahwa masalahnya bukan pada fisik pemain, tetapi konteks dan bagaimana mereka dilatih di Manchester. Banyak pemain yang gagal di United justru sukses di klub lain, yang menimbulkan pertanyaan besar tentang manajemen klub," tandasnya.

Keberhasilan beberapa mantan pemain Manchester United di klub lain semakin memperkuat argumen Pedroso. Contohnya adalah Marcus Rashford yang dipinjamkan ke Aston Villa, Scott McTominay yang dijual ke Napoli, dan Aaron Wan-Bissaka yang dilepas ke West Ham, semuanya menunjukkan peningkatan performa setelah meninggalkan Old Trafford. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan masalah sistemik di manajemen Manchester United yang perlu dievaluasi lebih lanjut.

Kesimpulannya, Pedroso tidak hanya membela kliennya, tetapi juga secara implisit mengkritik manajemen Manchester United atas cara mereka menangani pemain dan mengembangkan potensi mereka. Pernyataan ini tentu akan memicu debat lebih lanjut tentang kinerja Manchester United dan bagaimana klub tersebut dapat meningkatkan strategi pengembangan pemain mereka di masa depan.