Kakorlantas Polri Sanjung Dedikasi Petugas Pengamanan Mudik Lebaran 2025: Operasi Kemanusiaan yang Tulus

Kakorlantas Apresiasi Tinggi Pengabdian Petugas di Lapangan Selama Mudik Lebaran 2025

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh petugas yang terlibat dalam pengamanan arus mudik Lebaran 2025. Apresiasi ini disampaikan atas dedikasi dan pengabdian para petugas dalam membantu masyarakat menjalankan perjalanan mudik yang aman dan nyaman selama Operasi Ketupat 2025 berlangsung.

"Tugas ini adalah sebuah kehormatan," ujar Irjen Agus saat meninjau arus balik di Gerbang Tol (GT) Cikatama, Senin (7/4/2025). "Para petugas dengan sigap membantu masyarakat, dan ini adalah hal yang biasa dilakukan. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya karena ini merupakan operasi kemanusiaan."

Irjen Agus menekankan bahwa membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan adalah tugas utama petugas pengamanan mudik. Beliau menyadari bahwa tidak semua penilaian terhadap kinerja petugas selalu positif. Namun, beliau menegaskan bahwa para petugas tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik.

"Kami sudah terbiasa dengan dinamika di lapangan, bahkan tak jarang menerima penilaian yang kurang baik," ungkap Irjen Agus. "Namun, kami tetap fokus menjalankan operasi keselamatan ini sebagai wujud kegiatan kemanusiaan. Sesuai perintah Bapak Kapolri, kami bekerja dengan ikhlas untuk melayani masyarakat."

Kisah Inspiratif: Polisi Bantu Ibu dan Anak yang Terjebak di Tengah Tol Cipali

Salah satu contoh nyata dedikasi petugas adalah kisah seorang ibu bernama Asri (37) dan anaknya yang berusia 5 tahun. Keduanya diturunkan dari bus mudik gratis di tengah Jalan Tol Cipali karena tertidur dan terlewat titik pemberhentian.

Menurut Bripka Andi Setiawan, Anggota PJR Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), peristiwa ini terjadi pada Rabu (26/3) malam. Ibu dan anak tersebut diturunkan di bawah jembatan flyover, di perbatasan antara ruas Tol Cipali dan Palikanci. Mereka kemudian mendatangi pos polisi untuk meminta bantuan.

Asri menjelaskan kepada polisi bahwa mereka berangkat mudik dari Banten menuju Jatiwangi, Jawa Barat. Ia mengaku ketiduran di perjalanan sehingga terlewat tujuan.

"Saya diturunkan di situ karena ketiduran," ujar Bripka Andi menirukan ucapan Asri.

Sempat ada tawaran dari tukang ojek untuk mengantarkan mereka pulang, namun Asri menolak karena tidak memiliki uang. Ia kemudian memohon bantuan polisi untuk mengantarkannya pulang, mengingat sudah 8 tahun lamanya ia tidak mengunjungi kampung halamannya.

"Dia bilang 'Pak polisi minta tolong, saya udah 8 tahun nggak pulang'. Kami merasa iba dan memutuskan untuk membantu. Karena jika naik elf pun sudah tidak ada, sudah jam 10 malam," tutur Bripka Andi.

Dengan sigap, petugas PJR mengantarkan ibu dan anak tersebut ke kampung halaman mereka dengan selamat. Setelah memastikan keduanya aman, petugas PJR kembali ke pos.

Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa para petugas pengamanan mudik tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga memiliki hati nurani dan siap membantu masyarakat yang membutuhkan. Dedikasi dan pengabdian seperti inilah yang patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi kita semua.