Satpam Rumah Sakit di Bekasi Jadi Korban Kekerasan Akibat Teguran Knalpot Bising dan Parkir Sembarangan
Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Alami Penganiayaan
Bekasi, Jawa Barat - Seorang petugas keamanan (satpam) di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, Sutiyono (39), menjadi korban penganiayaan setelah menegur seorang remaja berinisial AF terkait penggunaan knalpot bising (brong) dan parkir yang tidak tertib di area rumah sakit. Insiden ini terjadi pada Sabtu malam, 29 Maret 2025, sekitar pukul 22.00 WIB dan mengakibatkan korban harus menjalani perawatan intensif.
Menurut keterangan istri korban, Ratrichsani (30), kejadian bermula ketika AF beberapa kali menggeber knalpot brong mobilnya saat memasuki area parkir rumah sakit. Suara bising tersebut sangat mengganggu ketenangan pasien, terutama mereka yang berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Selain itu, AF juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, menghalangi jalur ambulans dan kendaraan lain yang hendak melintas.
"Suami saya menegur karena suara knalpotnya sangat berisik dan parkirnya menghalangi," ujar Ratrichsani saat ditemui di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, Senin (7/4/2025).
Namun, teguran tersebut justru memicu kemarahan AF. Tanpa basa-basi, remaja tersebut langsung mendorong Sutiyono, memiting, dan membantingnya ke lantai. Akibatnya, Sutiyono mengalami kejang-kejang di tempat kejadian. Mirisnya, meski korban sudah dalam kondisi kritis, pelaku masih terus memitingnya.
"Dia dibanting dan dipiting dengan keras. Padahal suami saya sudah kejang-kejang," imbuh Ratrichsani dengan nada sedih.
Proses Hukum dan Dukungan Pihak Rumah Sakit
Kuasa hukum Sutiyono, Subadria Nuka, menjelaskan bahwa kliennya mengalami luka serius akibat penganiayaan tersebut dan harus dirawat intensif di ruang ICU selama empat hari. Pihak keluarga sangat menyayangkan sikap pelaku yang hingga saat ini belum menunjukkan penyesalan atau meminta maaf.
"Keluarga pelaku belum ada itikad baik untuk meminta maaf," tegas Stein Siahaan, kuasa hukum korban lainnya.
Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat menyatakan dukungan penuh terhadap proses hukum yang sedang berjalan. Mereka telah menyediakan rekaman CCTV dan bukti-bukti lain yang dibutuhkan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
"Rumah sakit akan memberikan semua bukti yang diperlukan untuk membantu penyelidikan," kata perwakilan RS Mitra Keluarga Bekasi.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan akan maraknya aksi kekerasan yang dipicu oleh hal-hal sepele. Diharapkan, pihak kepolisian dapat segera menindak pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku dan memberikan keadilan bagi korban.