BPOM Mataram Pastikan Keamanan Takjil Ramadhan: 50 Sampel Aman, Edukasi Pedagang Ditingkatkan
BPOM Mataram Pastikan Keamanan Takjil Ramadhan: 50 Sampel Aman, Edukasi Pedagang Ditingkatkan
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram telah menyelesaikan pengawasan terhadap keamanan pangan takjil Ramadhan di tiga lokasi sentra jajanan takjil di Kota Mataram. Tim gabungan BBPOM telah mengambil 50 sampel makanan takjil dari Jalan Majapahit, Jalan Airlangga, dan Panji Tilar. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh sampel yang diambil dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan Prakasa, menjelaskan bahwa meskipun kerupuk termasuk dalam kategori berpotensi mengandung bahan berbahaya, semua sampel yang diperiksa, termasuk kerupuk, dinyatakan bebas dari bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin B. Pengawasan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan pangan bagi masyarakat selama bulan Ramadhan.
Langkah pengawasan ini merupakan bagian dari upaya proaktif BBPOM Mataram dalam mengantisipasi peningkatan konsumsi makanan takjil selama Ramadhan. Meningkatnya permintaan takjil berbuka puasa membutuhkan pengawasan yang ketat untuk mencegah peredaran makanan yang tidak memenuhi standar keamanan dan mutu. Selain tiga lokasi tersebut, BBPOM Mataram sebelumnya juga telah melakukan pengawasan di Pasar Mandalika, Pasar Jelojok, dan Pasar Renteng, dengan total 76 sampel diperiksa. Dari jumlah tersebut, 69 sampel dinyatakan memenuhi syarat, sementara 7 sampel ditemukan mengandung boraks, yang berasal dari kerupuk terigu impor dan mi basah produksi Lombok Tengah. BBPOM Mataram telah melakukan penelusuran dan memberikan pembinaan kepada produsen mi basah tersebut. Lebih lanjut, Yosef menekankan pentingnya memperhatikan aspek keamanan pangan secara menyeluruh, meliputi kebebasan dari cemaran fisik, kimia, dan biologi, bukan hanya sebatas pengawasan terhadap bahan berbahaya tertentu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, menambahkan pentingnya penerapan praktik higiene sanitasi yang baik oleh para pedagang. Emirald menyarankan agar para pedagang menutup dagangan mereka, menggunakan sarung tangan, dan menerapkan sistem pembayaran cashless untuk meminimalkan risiko kontaminasi fisik. Ia juga mengingatkan bahaya bahan berbahaya seperti boraks yang bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kerusakan organ vital seperti hati dan ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Penting untuk diingat bahwa meskipun hasil pengawasan menunjukkan sebagian besar takjil aman, pencegahan dan edukasi kepada para pedagang tetap menjadi kunci utama dalam memastikan keamanan pangan Ramadhan tahun ini. Upaya ini tidak hanya berfokus pada penindakan tetapi juga pada pembinaan dan edukasi berkelanjutan agar para pedagang senantiasa memprioritaskan keamanan pangan dalam proses produksi dan penjualan takjil mereka.
Rekomendasi untuk pedagang takjil:
- Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan tempat berjualan.
- Menggunakan bahan baku yang berkualitas dan aman.
- Memasak makanan dengan suhu yang tepat.
- Menyimpan makanan dengan cara yang benar.
- Menutup makanan dengan rapi dan menggunakan wadah yang bersih.
- Menggunakan sarung tangan saat menyiapkan dan menyajikan makanan.
- Menerapkan sistem pembayaran cashless untuk meminimalisir kontak langsung dengan uang.
- Memberikan informasi yang jelas tentang komposisi dan tanggal kadaluarsa produk.