Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Marapi Kembali Erupsi dan Semburkan Abu Setinggi 500 Meter

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan erupsi yang terjadi pada Senin (7/4/2025) pukul 18.01 WIB. Erupsi ini memicu semburan abu vulkanik setinggi 500 meter dari puncak gunung, menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar.

Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), Teguh Purnomo, melaporkan bahwa erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 2,3 mm dan durasi 33 detik. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Kondisi ini menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang perlu diwaspadai.

Status Gunung Marapi

Saat ini, status Gunung Marapi masih berada pada Level II atau Waspada. Status ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas yang dapat berpotensi menyebabkan erupsi yang lebih besar. Oleh karena itu, pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan yang diberikan.

Imbauan Kepada Masyarakat

Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi diimbau untuk:

  • Tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah gunung.
  • Waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi.
  • Menggunakan masker jika terjadi hujan abu untuk melindungi diri dari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan.

Riwayat Erupsi Gunung Marapi

Gunung Marapi memiliki catatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Erupsi dahsyat pada 3 Desember 2023 mengakibatkan tewasnya 23 pendaki yang berada di puncak gunung. Setelah kejadian tersebut, Gunung Marapi terus menunjukkan aktivitasnya dengan erupsi dan lontaran abu vulkanik.

Bencana yang ditimbulkan oleh Gunung Marapi tidak berhenti di situ. Pada Sabtu (11/5/2024), banjir lahar menerjang wilayah Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman, menyebabkan 60 warga meninggal dunia. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya lahar yang dapat terjadi saat musim hujan.

Antisipasi dan Mitigasi Bencana

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Marapi. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

  • Pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik Gunung Marapi.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan cara应对 erupsi dan lahar.
  • Penyediaan jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang aman.
  • Koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk penanganan bencana yang efektif.

Diharapkan dengan upaya-upaya ini, risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Marapi dapat diminimalkan, dan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi potensi bencana.