Prioritas Pembangunan Bengkulu: Polemik Antara Acara Kuliner Akbar dan Pengerukan Pelabuhan Pulau Baai

Polemik Prioritas Pembangunan Bengkulu: Acara Kuliner Akbar vs. Pengerukan Pelabuhan

Rencana Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar acara masak akbar bersama influencer Willie Salim, yang menargetkan 100.000 masyarakat dan anak yatim, memicu perdebatan publik. Sejumlah pihak mempertanyakan relevansi acara tersebut di tengah mendesaknya kebutuhan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai yang mengalami pendangkalan serius. Kondisi ini menghambat aktivitas transportasi laut, termasuk pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok, yang vital bagi perekonomian daerah.

Kritik keras dilontarkan melalui media sosial, khususnya platform TikTok, yang menyoroti akun resmi Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan. Masyarakat menilai bahwa investasi pada infrastruktur pelabuhan seharusnya menjadi prioritas utama dibandingkan acara hiburan semata.

Penjelasan Gubernur Helmi Hasan

Gubernur Helmi Hasan menanggapi kritikan tersebut dengan menyatakan bahwa acara masak akbar bersama Willie Salim dan pengerukan alur pelabuhan adalah dua agenda yang berbeda dan tidak saling bertentangan. Ia menegaskan bahwa kehadiran Willie Salim, seorang tokoh muda yang dikenal dengan program memasaknya, merupakan inisiatif untuk mempromosikan budaya dan kuliner Bengkulu.

Helmi Hasan juga menyinggung pengalamannya dalam menyediakan makanan untuk ribuan orang melalui program Jumat Berkah saat menjabat sebagai Wali Kota Bengkulu. Menurutnya, acara masak akbar ini sejalan dengan semangat silaturahmi dan pelayanan kepada masyarakat yang selalu ia kedepankan.

"Willie Salim punya program masak-masak. Saya terbiasa juga masak menyediakan makanan untuk ribuan orang pada program Jumat berkah ketika jadi wali kota. Nah, soal kapal keruk lain lagi jangan diadu, karena keahlian mengeruk pelabuhan itu Pelindo, bukan Helmi Hasan," jelasnya.

Kendala Pengerukan Pelabuhan Pulau Baai

Menanggapi isu pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, Helmi Hasan menjelaskan bahwa proses tersebut menghadapi sejumlah kendala teknis. Menurutnya, pendangkalan alur pelabuhan telah menyebabkan kondisi dasar laut berubah menjadi lapangan pasir. Hal ini membuat penggunaan kapal keruk secara langsung menjadi tidak efektif. Pelindo, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas operasional pelabuhan, berencana untuk melakukan pembersihan pasir menggunakan excavator sebelum kapal keruk dapat beroperasi secara optimal.

Saat ini, pengerukan di alur Pelabuhan Pulau Baai masih dilakukan dengan menggunakan excavator.

Lebih lanjut, Gubernur Helmi Hasan menginformasikan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan Kapal Nera 02, sebuah kapal jenis sand dredging, yang akan didukung oleh enam excavator, tiga unit wheel loader, dan enam unit dump truck untuk mempercepat proses pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai.

Tujuan Acara Masak Akbar

Helmi Hasan menekankan bahwa acara masak akbar bersama Willie Salim bukan hanya sekadar kegiatan memasak dalam skala besar. Lebih dari itu, acara ini merupakan momentum penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner Bengkulu kepada masyarakat luas. Ia berharap acara ini dapat mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus mengangkat nilai-nilai budaya dan keagamaan yang menjadi ciri khas Bengkulu.

Acara masak akbar tersebut dijadwalkan pada hari Rabu, 9 April 2025, di pelataran Masjid Raya Baitul Izzah, Kota Bengkulu. Helmi Hasan menyebut acara ini sebagai ajang halal bihalal dan silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat Bengkulu. Selain itu, acara ini bertujuan memperkenalkan Bengkulu ke kancah nasional dan internasional, khususnya dari sisi budaya, kuliner, dan destinasi wisatanya.

"Kita akan berdoa bersama agar dijauhkan dari bala, musibah, dan bencana. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan memasak dan makan bersama. Makanan akan mulai dibagikan sekitar pukul 06.30 WIB di pelataran masjid," ungkap Helmi.

Acara ini akan diawali dengan shalat subuh berjemaah dan tausiah dari Ustaz Derry Sulaiman. Menu yang akan disajikan masih dalam tahap pembahasan, namun kemungkinan besar akan menampilkan berbagai olahan hasil laut khas Bengkulu. Gubernur Helmi Hasan berharap acara ini dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan berkesan bagi masyarakat Bengkulu.

"Kalau di daerah lain, biasanya orang memasak rendang lalu dibagikan. Tapi di Bengkulu, kita ingin berbeda. Kita tidak hanya memasak, tapi benar-benar menjamu masyarakat dengan semangat silaturahmi. Target kita 100 ribu orang, tapi berapa pun yang datang, akan kita layani semaksimal mungkin," tutup Helmi.